K.P. SHK

Usir Asap Dengan Lebah

Kebakaran hutan dan lahan serta kabut asap yang menjadi ikutannya telah menjadi salah satu bencana ekologi yang berulang di wilayah Sumatera Selatan. Dari tahun ke tahun rangkaian bencana ini selalu gagal diantisipasi. Tapi, di Kabupaten Muara Enim, kebakaran hutan dan lahan berhasil dicegah oleh kegiatan budidaya madu alam.

Belum genap dua tahun ini, sejumlah petani di desa Sumaja Makmur, kecamatan Gunung Megang, Muara Enim membudidayakan lebah alam di hutan dan kebun. Teknik budidaya yang dilakukan tergolong sangat sederhana dan nyaris tanpa biaya.

Modalnya hanya batang serdang (Livistona rotundifolia). Dapat pula dibuat dengan batang enau atau aren (Arenga pinnata). Batang tumbuhan keluarga palma ini dipotong sepanjang 1 meter lalu dibelah dua. Bagian dalam batang dikerok, kemudian kedua belahan potongan batang ditangkupkan dan diikat dengan kawat.

Rumah lebah alam
Rumah lebah alam

Potongan batang serdang tersebut berubah menjadi selongsong. Bagian dalam selongsong memiliki diameter sekitar selebar dua jengkal (40 – 50 cm) . Selongsong inilah yang kelak menjadi rumah bagi lebah alam bersarang. Kedua ujung selongsong kemudian ditutup dengan papan dengan tetap tersedia lubang yang menjadi pintu masuk bagi lebah.

Untuk memancing agar lebar datang dan bersarang di dalamnya, selongsong batang enau tersebut ditaruh di semak-belukar. Setelah terisi sarang lebah, selongsong kemudian dipindahkan ke lahan kebun atau hutan milik petani. Pemindahan ini dimaksudkan untuk memudahkan pengawasan dan hingga pemanenan.

Mula-mula, kegiatan ini dicoba oleh Edi Salam, warga Sumaja Makmur. Kini sekitar 15 rekannya, yang tergabung dalam kelompok tani karet organik mengikuti usahanya. Mereka telah memiliki sekitar 300 selongsong rumah lebah alam. Tersebar di lahan-lahan milik mereka yang berbatasan dengan perkebunan sawit milik PTPN VII dan hutan tanaman industri milik PT. Musi Hutan Persada.

Edi Salam, peternak lebah Sumaja Makmur
Edi Salam, peternak lebah Sumaja Makmur

Kebakaran hutan dan lahan yang banyak menerbitkan asap dapat mengganggu keberlangsungan usaha budidaya lebah alam di desa ini. Untuk itulah, Edi Salam, Kirin, dan para peternak lebah alam lainnya bekerjasama untuk patroli mengontrol lahan dan kebun di desa mereka agar terhindar kebakaran. Pengawasan terhadap kebakaran hutan dan lahan juga mereka lakukan sampai ke lahan-lahan perkebunan maupun HTI yang bertetangga dengan desa mereka.

 

Rumah lebah digantung di pohon karet milik warga
Rumah lebah digantung di pohon karet milik warga

(diambil dari catatan Syam Asinar Radjam)

One thought on “Usir Asap Dengan Lebah

Leave a Reply

Lihat post lainnya