Salah satu kegiatan dalam Program Pengelolaan Sumber Daya Alam Berbasis Masyarakat (PSDABM) yang difasilitasi oleh KpSHK bersama mitra di Lombok – KONSEPSI yang didukung oleh MCA – Indonesia berupaya membina masyarakat agar tetap mengelola kawasan Hutan Kemasyarakatan (HKm) dengan prinsip hutan lestari dan masyarakat sejahtera. Untuk mewujudkannya salah satunya dengan melakukan rehabilitasi lahan pada kawasan hutan yang telah terdeforestasi.
Melakukan rehabilitasi kawasan HKm Sambelia yang berada di Kecamatan Sambelia Kabupaten Lombok Timur menjadi tantangan tersendiri. Hal ini dikarenakan Kecamatan Sambelia merupakan salah satu wilayah di Lombok Timur yang tiap tahun mengalami krisis air. Dengan curah hujan rendah upaya rehabilitasi kawasan yang telah terdeforestasi sering kali mengalami kegagalan. Kegagalan tersebut disebabkan karna bibit tidak mendapatkan suplai air yang cukup sehingga menyebabkan bibit pohon mati.
Untuk menangani masalah tersebut, Konsorsium KpSHK bersama kelompok tani hutan HKm Sambelia menginisiasi membuat embung atau penampung air pada titik areal tanam. Pembuatan embung bertujuan untuk menyuplai air sehingga petani dapat melakukan penanaman sekalipun dimusim kemarau. Proses pertama yang dilakukan dalam pembuatan embung dengan melakukan analisa potensi suplai air yang ada di sekitar HKm Sambelia. Setelah itu dilakukan analisa jangkauan untuk melihat seberapa jauh 1 embung dapat mengairi 1 titik areal tanam dengan total luas areal tanam 183 Ha di HKm Sambelia.
Pelaksanaan kegiatan pembuatan embung pertama ini dilaksanakan pada 23 April 2017 di 3 blok HKm Sambelia yakni blok 15, 16, dan 17 dengan luas areal 85 Ha. Pembangunan embung dilakukan secara gotong royong oleh Petani HKm Sambelia.
#KpSHK/Nova#