Syaeun perempuan dari Desa Sembalun Bumbung tampak hadir dalam Pelatihan Perencanaan Tata Ruang dan Tata Guna Lahan Desa yang Inklusif (6-9 Oktober 2020) di Lombok diselenggrakan oleh ECHO Green KpSHK Lombok Timur yang dibuka oleh Sekda Lombok Timur. Syaeun adalah Kader Perempuan dan Ketua Kelompok Wanita Tani (KWT) Putri Rinjani, lengkapnya Kelompk Wanita Tani Putri Rinjani Sejahtera yang dibentuknya sejak tahun 2012 di Desa Sembalun, Kecamatan Sembalun, Kabupaten Lombok Timur, Provinsi NTB.
Syaeun (44tahun) dengan 5 anak ini kelahiran asli Desa Sembalun Bumbung, menetap di Dusun Bebante Desa Sembalun Bumbung. Syaeun bersama kelompok perempuannya terus berkembang pesat, saat ini ada 42 orang perempuan anggotanya sebagai koordinator kelompok usaha. Masing-masing koordinator membawahi unit-unit usaha dibidang pengelolaan hasil pertanian, tepatnya Industri Rumah Tangga Hasil Pertanian Desa Sembalun Bumbung.
Hasil-hasil pertanian yang sudah diolah tersebut dipasarkan Syaeun dengan brand “MALSY” diantaranya adalah Bawang, Strowbery, Kentang, Kacang Merah, Kopi, Wortel, Ashitaba (Seledri dari Jepang), Beat, Daun Mint, Beras Merah, serta Madu Hutan Sembalun, dll.
Produk makanan olehan sebagai makanan kesehatan (anti kolesterol) yang terkenal dari Putri Rinjani ini adalah Bawang yaitu Black Garlic dengan 6 varian rasa. Strowbery terdiri dari Stick Strowbery, Selai Strowbery, Dodol Strowbery, Minuman Segar Strowbery dalam Kemasan Botol. Kopi, yaitu Kopi Arabica Sembalun, Kopi Robusta Sembalun, Kopi Lanang Sembalun.
Produk Black Garlic pasar Putri Rinjani sudah mencapai luar negeri, yaitu ke Singapura sejak tahun 2018-2020, dengan omzet sekitar 9 sampai dengan 11 juta rupiah per bulan. Namun dampak Pandemi Covid-19 ini sangat berpengaruh, hingga permintaan dari Singapur terhenti tepatnya sejak Februari 2020 sampai dengan hari ini.
Sementara pasar kopi dalam proses perjanjian kerjasama (PKS/MoU) dengan pengusaha di Abudhabi, KWT sudah mengirimkan sample coffee bean. Pasar dalam negeri dari produk-produk olahan KWT Putri Rinjani diantaranya Bali, serta pusat oleh-oleh di Kota Mataram seperti SASAKU, Titian Hidayah dan Sentra Oleh-oleh Lestari.
Hari Pangan Dunia 16 Oktober 2020 yang digelar oleh ECHO Green di Jakarta, Syaeun juga hadir secara virtual. Yayasan Penabulu bersama Konsorsium pendukung Sistem Hutan Kerakyatan (KpSHK), Konsil LSM Indonesia dan ICCO Cooperation meluncurkan proyek bertajuk “Promoting Green Economic Initiatives by Women and Youth Farmers in the Sustainable Agriculture Sector in Indonesia (ECHO Green)”.
Syaeun melalui zoom meet langsung dari kebun bawangnya di Desa Sembalun secara live menyampaikan “Melalui program ECHO Green ini harapannya hasil olahan produk pertanian dari Desa Sembalun dapat dipasarkan lebih luas” demikian harap Syaeun.
Hal ini sejalan dengan Program ECHO Green untuk meningkatkan ketahanan pangan dengan mendorong ekonomi hijau yang inklusif berbasis pemuda dan perempuan tani di sektor pertanian.
#SHK-inal