K.P. SHK

Peran Bumdes untuk Pemasaran Bisnis Kopi Kelompok Tani

Kepala Desa Telagah dan anggotanya, Kelompok Tani Perteguhan, Kelompok Perempuan Ersada Arihta, TNGL, dan KPSHK melakukan kegiatan diskusi untuk pemasaran kopi bersama BUMDes pada Oktober 2021 di Balai Dusun Perteguhan, Desa Telagah, Kecamatan Sei Bingai, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara. Dalam kegiatan ini, kelompok menampilkan produk olahan kopi mereka dalam kemasan 100 gram. Produk kopi dari kelompok ini dihasilkan langsung dari lahan kopi milik kelompok yang sudah melalui proses pengolahan pasca panen. Pengolahan pada biji kopi yang mereka lakukan dengan cara menyortir buah, dijemur, sangrai, dan digiling. Dua jenis produk yang diperlihatkan yaitu kopi sangrai tradisional dengan kopi sangrai dengan mesin.

Kegiatan diskusi untuk pemasaran kopi bersama BUMDes di Balai Dusun Perteguhan (Doc. KpSHK, Oktober 2021)

Dengan adanya produk kopi yang telah dihasilkan oleh kelompok tani ini, diharapkan pemerintah desa khususnya BUMDes dapat membantu dalam melakukan pemasaran produk tersebut. Kepala desa menyampaikan akan melakukan pemasaran langsung produk kopi pada saat berada dipertemuan resmi desa dan pertemuan di luar desa. Adanya keterlibatan langsung pemerintah desa dalam melakukan pemasaran produk kelompok tani, menjadi peluang memperlebar pasar yang akan diusahakan oleh kelompok tani tersebut.

BUMDes bisa membantu dalam melakukan pemasaran produk kopi dari kelompok tani merupakan kerjasama yang diharapkan dapat saling menguntungkan kedua belah pihak. Kelompok tani terbantu dalam melakukan pemasaran dan promosi, sedangkan BUMDes terbantu sebagai pemerintah desa dalam menjalankan unit usaha dari produk unggulan desa. Pemerintah desa melalui BUMDes akan melakukan pemasaran secara bertahap dari produk kopi kelompok tani dengan kesepakatan harga dan mekanisme penjualan.

Diskusi Pemerintah Desa bersama KT Perteguhan dan KP Ersada Arihta dengan petani kopi dalam rangka mendorong kedua kelompok meningkatkan metode budidaya kopi untuk membangun kerja sama dengan BUMDes (Doc. KpSHK, Oktober 2021)

Selain kerjasama dengan BUMDes, kelompok tani juga harus punya rencana matang dalam bisnisnya. Membangun usaha diperlukan motivasi yang kuat, pemikiran yang matang, dan rencana bisnis yang jelas. Menyusun business plan atau rencana bisnis sangat penting dilakukan karena memiliki beberapa tujuan utama yang dapat menguntungkan unit bisnis ke depannya. Berikut ini beberapa tujuan dari adanya business plan:

  1. Membantu agar tetap kreatif dan fokus pada tujuan yang telah ditetapkan saat awal ingin membuka sebuah bisnis.
  2. Alat untuk mencari dana, sehingga dapat mengatur keuangan dan berhasil dalam bisnis.
  3. Sarana komunikasi bisnis untuk menarik orang lain, pemasok, konsumen, dan penyandang dana. Hal ini akan membuat mereka mengerti tujuan dan cara operasional bisnis yang dijalankan.
  4. Mempermudah untuk menjalankan usaha dengan mengetahui langkah-langkah praktis dalam menghadapi persaingan, membuat promosi, dan sebagainya, sehingga usaha akan lebih efektif dan menghasilkan keuntungan.
  5. Membuat pengawasan lebih mudah dalam operasional yang akan dilakukan.
  6. Sebagai bahan penyusunan strategi dan juga evaluasi bisnis.

Pembangunan usaha kopi milik Kelompok Tani Perteguhan dan Kelompok Perempuan Ersada Arihta perlu adanya rencana bisnis untuk menunjang keberlanjutan usaha. Oleh karena itu, mereka mengikuti pelatihan rencana bisnis kopi yang disampaikan oleh Lampita Silaban, pendiri EGAO Kopi dalam diskusi pada Januari 2022 di Balai Dusun Perteguhan.

Lampita Silaban menjelaskan bahwa dalam bisnis kopi ada beberapa jenis usaha yang dilakukan oleh petani yaitu penjualan gabah, green bean, roast bean, dan kopi bubuk serta membuka unit usaha warung kopi atau cafe. Dari setiap produk terdapat peningkatan nilai jual kopi mulai dari gabah hingga warung kopi. Apabila petani menjual kopi gabah maka harga kopi mengikut harga pasar tetapi jika petani mau melakukan pengolahan sampai green bean harganya sudah meningkat. Dalam diskusi kali ini, kelompok tani dan kelompok perempuan juga diajari cara menghitung produksi bahan baku hingga penyusutannya menjadi produk akhir dan jumlah keuntungan yang didapat pada setiap pengolahan produk.

Kegiatan pelatihan penyusunan rencana bisnis kopi bersama Lampita Silaban (Doc. KpSHK, Januari 2022)

Selain itu diskusi dilanjutkan mengenai peluang pasar dan pemasaran akan dilakukan dengan metode menjual door to door, melalui warung-warung di lokasi wisata disekitaran Desa Telagah, membangun kerja sama dengan lembaga usaha seperti Cafe Kopi, Mitra kerja kelompok seperti KPSHK, BUMDesa, dan TNGL. Kuantitas kopi sebagai target penjualan juga ditentukan dalam diskusi ini. Bahkan usaha warung kopi yang rencananya dibangun di Simpang Pamah Semelir juga dibahas dalam diskusi rencana bisnis ini.

 

#KpSHK-feb

Leave a Reply

Lihat post lainnya