K.P. SHK

Peningkatan Pendapatan Masyarakat dari Pengolahan Ikan

Pengolahan ikan adalah salah satu sektor penting dalam industri perikanan yang memiliki potensi besar dalam meningkatkan nilai tambah produk perikanan bagi kelompok usaha ekonomi rawa gambut atau KUPS (Kelompok Usaha Perhutanan Sosial). Kelompok Usaha Perhutanan Sosial (KUPS) sebagai usaha rintisan berbasis masyarakat di dalam dan sekitar hutan. Kelompok ini dibentuk bersama masyarakat yang peduli hutan. Salah satu dukungan dalam program ini adalah melakukan pemberdayaan ekonomi masyarakat melalui KUPS.

Program Pengelolaan Terpadu Ekosistem Hutan Gambut (PTEHG) di Kecamatan Kahayan Hilir dalam mendukung penguatan kelompok usaha ekonomi rawa gambut untuk meningkatkan sumberdaya dan pendapatan kelompok memfasilitasi pelatihan pengolahan ikan di Desa Mantaren I, Kalawa, dan Buntoi yang dilaksanakan pada 14-16 November 2023.

Keberagaman jenis ikan yang ada di daerah Kahayan Hilir, peluang untuk pengembangan usaha pengolahan ikan dan pemasaran produk olahan ikan menjadi potensi dan tantangan yang dapat dimanfaatkan oleh kelompok usaha setempat. Salah satunya adalah pengolahan ikan air tawar (sungai).

“Pelatihan pengolahan ikan diperlukan untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada kelompok usaha ekonomi rawa gambut atau petani ikan dan pelaku usaha perikanan agar dapat meningkatkan kualitas dan daya saing produk ikan di tingkat pasar,” ujar Onasis selaku KUPS Manager KPSHK. (14/11)

Onasis menyampaikan bahwa pengolahan ikan untuk kelompok usaha ekonomi rawa gambut atau KUPS (Kelompok Usaha Perhutanan Sosial) didampingi oleh fasilitator yang sudah ahli dalam pengolahan ikan, yaitu Supeni. Supeni (44) adalah tenaga ahli olahan ikan sekaligus owner Robin Food & Snack yang telah berdiri sejak Tahun 2017.

“Tujuan pengolahan agar ikan tidak mudah busuk sehingga bisa dimanfaatkan. Jenis ikan air tawar yang ada di desa seperti ikan papuyu, patin, nila, saluang, baung, belida, sepat, yang semuanya bisa diolah dan dimanfaatkan menjadi abon ikan, amplang, kerupuk ikan, wadi, ikan asin sebagai olahan yang memiliki nilai ekonomi tinggi,” jelas Supeni dalam pelatihan. (15/11)

Supeni menambahkan bahwa dalam pengolahan produk barang jadi, di mana ada produksi berarti juga ada produk yang dijual. Karena itulah sangat penting memiliki strategi dalam pemasaran produk agar kita bisa melihat lebih banyak peluang dan juga barang kita laku di pasaran. Era digital saat ini, pelaku usaha mau tidak mau harus melek digital karena sudah banyak platform-platform digital/e-commerce sebagai wadah pelaku usaha menjual produknya secara online platform digital.

“Marketplace dan media sosial harus bisa kita manfaatkan dengan baik. Media sosial berperan sangat penting di era digital ini karena sebagian besar baik konsumen dan pelaku usaha sendiri sudah sangat familiar dengan media sosial sebagai ajang silaturahmi maupun jual beli,” ucap Supeni (16/11)

Menurut Supeni bahwa selain memanfaatkan platform digital, marketplace, dan media sosial, pemasaran offline juga menjadi peluang yang tinggi dalam promosi barang atau produk yang dijual. Pemasaran secara offline bisa dilakukan dengan mengikuti bazar, pameran, expo, konsinyasi di toko pusat oleh-oleh, atau retail modern. Selain itu, kelompok usaha juga perlu melengkapi kebutuhan promosi, seperti brosur, kartu nama, dan relasi juga.

Pelatihan pengolahan ikan yang didampingi oleh Supeni dimulai dengan pengenalan alat-alat pengolahan ikan, lalu praktik membuat olahan ikan berupa kerupuk ikan, nuget dan kue akar pinang.

“Saya pelaku usaha yang belajar sendiri atau otodidak dari Youtube. Namun, kebanyakan pelatihan yang mengikuti hanya dari perangkat desa bukan dari pelaku usaha itu sendiri. Jadi dengan adanya pelatihan ini, kami pelaku usaha sangat terbantu untuk mengembangkan produk olahan ikan dan meningkatkan keterampilan kelompok,” ujar Jambun selaku pelaku usaha ikan wadi. (15/11)

Manfaat pengolahan ikan adalah untuk meningkatkan nilai ekonomis serta memperlambat terjadinya proses pembusukan ikan. Dengan demikian, pelatihan pengolahan ikan, seperti pembuatan nugget, kerupuk, akar pinang dapat membantu kelompok usaha ekonomi rawa gambut dalam meningkatkan nilai tambah produk ikan yang dihasilkan. Melalui diversifikasi pengolahan ikan diharapkan dapat meningkatkan pendapatan masyarakat sekaligus menjadi solusi pemanfaatan ikan-ikan yang ekonomis dan bernilai tinggi. 

Sumber:

Kegiatan Pelatihan Pengolahan Ikan untuk KUPS Perikanan

Penulis               : Alma Tiara

Editor                 : Yudha Kurniawan/Aftrinal

Leave a Reply

Lihat post lainnya