Pada tanggal 18-22 Juli 2022, Konsorsium Pendukung Sistem Hutan Kerakyatan (KPSHK) menyelenggarakan kegiatan pelatihan patroli perlindungan hutan dan patroli kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di 2 desa. Kegiatan pelatihan tersebut dimulai dengan pelatihan patroli perlindungan dan pengamanan hutan desa selama 2 hari pertama yang berlokasi di Desa Mantaren I, dan dilanjutkan dengan pelatihan patroli kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) yang berlokasi di Desa Buntoi.
Kegiatan Pelatihan Patroli Perlindungan Hutan dan Patroli Kebakaran Hutan dan Lahan merupakan salah satu kegiatan dari Program Pengelolaan Terpadu Ekosistem Hutan Gambut di Kecamatan Kahayan Hilir yang diselenggarakan oleh KPSHK. Kebakaran hutan dan lahan gambut menjadi fokus utama dari program ini karena memberikan dampak nyata yang berpengaruh terhadap degradasi lingkungan, kesehatan manusia, dan aspek sosial ekonomi masyarakat sekitar.
Pelatihan ini dihadiri oleh para pemangku kepentingan dan peserta, diantaranya KPHP Kahayan Hilir Unit XXXI, BKSDA Kalimantan Tengah, Lembaga Pengelola Hutan Desa (LPHD), UPT. Laboratorium Lahan Gambut (LLG) CIMTROP Universitas Palangka Raya (UPR), dan Tim Patroli Hutan serta Tim Karhutla dari tiap desa.
Kegiatan patroli hutan maupun pelatihan Karhutla dilakukan secara praktek langsung, diantaranya praktek alat navigasi, pelatihan pembuatan sumur bor, praktek penanggulangan karhutla, pengukuran diameter pohon, dan pengisian tallysheet untuk pencatatan data. Dilanjutkan dengan diskusi bersama para peserta dan LPHD terkait jalur dan jadwal patroli serta rencana tindak lanjut.
Antariksa selaku perwakilan dari KPHP Kahayan Hilir Unit XXXI mendukung penuh adanya pelatihan ini dan berharap agar pelatihan ini bisa bermanfaat bagi pelaksanaan patroli di masing-masing hutan desa, dapat membantu dalam kegiatan inventarisasi hutan, dan menegaskan kepada para pihak yang hadir untuk bersama-sama terlibat langsung dalam upaya pencegahan karhutla yang kerap terjadi di berbagai wilayah khususnya di Kabupaten Pulang Pisau.
Penanggulangan dengan pembasahan lahan akibat kebakaran hutan dan lahan seringkali mengalami kesulitan dikarenakan asap yang dihasilkan cukup tebal sehingga dapat mengganggu saluran pernapasan bagi penduduk setempat. Kebakaran hutan gambut juga dapat mengurangi kualitas air sehingga air tidak layak untuk diminum.
Kitson Kusin selaku perwakilan dari UPT. LLG CIMTROP UPR juga menyampaikan pentingnya menjaga hutan dan lahan yang ada di tiap hutan desa serta mengimbau kepada masyarakat untuk ikut berpartisipasi dalam melestarikan hutan dan rawa gambut.
Dengan adanya pelatihan ini, harapannya bisa meningkatkan kapasitas keahlian bagi tim patroli hutan dan tim karhutla serta mendukung kegiatan pencegahan, penanggulangan, dan penanganan pasca karhutla. Tentunya perlu adanya kolaborasi antara para stakeholder, pemerintah desa, dengan masyarakat. Tidak hanya pada saat di forum pelatihan, tetapi juga saat praktek langsung ke lapangan.
Karena mencegah lebih baik daripada menanggulangi.
#KPSHK-Hum/As
