K.P. SHK

Pengemasan dan Identifikasi Peluang Pasar Kopi Telagah

Dikutip dari website https://telagahjorekopi.id/, kopi merupakan roda bisnis kelompok tani dan kelompok perempuan di Desa Telagah. Adanya sebuah produk yang layak dipasarkan secara luas harus dipikirkan secara detil. Tidak hanya sekedar produk kopi yang bisa diseduh di tempat, namun harus bisa dinikmati oleh penikmat kopi di setiap penjuru. Sejauh mana kopi Desa Telagah ini bisa diterima mengingat produk dari Kopi Telagah adalah produk baru yang harus bersaing di pasar luas dengan produk kopi lainnya? Hal tersebut perlu dicari solusinya.

Pengemasan produk dan identifikasi peluang pasar kopi yang menarik adalah salah satu solusi untuk menjawab pertanyaan di atas. Pemahaman kelompok tani dalam teknik pengemasan dirasa perlu dilakukan terkait rencana bisnis yang akan dijalankan oleh Kelompok Tani Perteguhan dan Kelompok Perempuan Ersada Arihta. Mengingat bahwa kemasan atau packaging merupakan salah satu unsur penting untuk menarik pembeli. Pengemasan produk berfungsi untuk memudahkan penyimpanan, pengangkutan, dan distribusi. Selain mempersiapkan pengemasan, sebelum melakukan pemasaran, hendaknya produsen melakukan analisis peuang pasar terlebih dahulu. Mengingat banyaknya perusahaan, badan usaha, kelompok masyarakat, dan UMKM yang bergerak di bidang kopi agar produk kelompok tani bisa bersaing.

Kegiatan ToT Pengemasan Produk Kopi dari KP Ersada Arihta bersama narasumber dari Crewnesia (Doc. KpSHK, Januari 2022)

Oleh karena itu pada Januari 2022, Kelompok Tani Perteguhan dan Kelompok Perempuan Ersada Arihta bersana KpSHK belajar bagaimana mengemas kopi dengan baik dan menarik sebagai persiapan pemasaran produk kopi telaga. Kelompok tani dan kelompok perempuan berkesempatan untuk belajar tentang pengemasan produk bersama Crewnesia. Crewnesia adalah perusahaan yang bergerak dibidang kreatif agency dan sudah membantu banyak pelaku UMKM di Pulau Jawa dalam memasarkan dan melatih pengemasan produk. Narasumber dari Crewnesia adalah Syahrul Nasution (Founder) dan Ferrel Hutagalung.

Anggota kelompok belajar materi mengenai definisi pengemasan, fungsi pengemasan, manfaat dan tujuan dari pengemasan produk, indikator pengemasan, dan desain kemasan. Narasumber juga menjelaskan mengenai komponen-komponen yang harus dicantumkan dalam kemasan. Komponen dalam kemasan harus memuat informasi produk secara singkat, padat, dan jelas. Hal yang tak kalah penting dari bagian desain pengemasan adalah nama produk sebagai branding, logo, dan tagline. Tagline yang dipakai untuk produk kopi perteguhen adalah “Seduh Rasa Leuser” dari hasil diskusi kelompok.

Kelompok Perempuan Ersada Arihta bersama KpSHK dan Crewnesia (Doc. KpSHK, Januari 2022)

Pelatihan pengemasan produk kopi tidak hanya dilakukan dengan diskusi, namun secara demo agar peserta paham betul bagaimana teknik pengemasan yang menarik. Selain itu, peserta dengan narasumber mengambil foto dan membuat beberapa video pendek untuk iklan pemasaran produk Jore Kopi Perteguhen. Dalam mengambil photo dan video tersebut Sri Ulina dan Erawati Surbakti menggunakan pakaian adat karo. Pengambilan gambar dilakukan di beberapa tempat seperti di rumah adat, di ladang kopi, dan di sekitar kampung Perteguhen.

Selain melakukan pelatihan pemasaran, pada bulan berikutnya yaitu Februari 2022, kelompok tani dan kelompok perempuan melakukan identifikasi peluang pasar bersama Fuji Hatmoko yang merupakan wirausahawan dari Bandung. Pelatihan ini diharapkan dapat memberikan pemahaman dan membuka pikiran cara berbisnis dengan baik agar kelompok tani siap masuk dalam persaingan bisnis sebuah produk.

Proses kegiatan pelatihan identifikasi peluang pasar bersama Fuji Hatmoko kepada kelompok tani dan kelompok perempuan di Dusun Perteguhen, Desa Telagah (Doc. KpSHK, Februari 2022)

Identifikasi peluang pasar sebaiknya dilakukan sebelum membuat produk. Namun untuk yang sudah terlanjur membuat produk dan belum memiliki pasar, pola pikir harus diubah yaitu mencari fungsi produk tersebut, siapa yang membutuhkan fungsi tersebut, kemudian ditentukan pasarnya berdasarkan siapa yang membutuhkan produk tersebut. Seperti halnya Kopi Telagah dipasarkan salah satunya karena memiliki banyak manfaat. Manfaat minum kopi perteguhen antara lain: mencegah ngantuk, menambah stamina, ada semangat untuk bekerja, membantu stamina, baik untuk kesehatan, bagus untuk stamina laki-laki, dan manfaat lainnya.

Dalam materi tersebut disampaikan juga mengenai 3 tahapan analisis pasar yaitu, Segmenting, Targeting dan Positioning.  Segmentasi pasar merupakan proses mengidentifikasi segmen spesifik dari konsumen potensial yang memiliki karakteristik yang sama atau secara singkatnya proses pengelompokan calon konsumen. Sedangkan target pasar merupakan pasar yang akan dijadikan sasaran dalam suatu bisnis atau usaha. Lalu positioning yang artinya tindakan memposisikan brand di benak konsumen agar berbeda dengan competitor dalam hal manfaat, kegunaan, kualitas, dan budaya.

Selain tahapan analisis pasar, disampaikan juga mengenai analisis SWOT usaha. Analisis SWOT, berfungsi untuk menentukan kekuatan (strengths), kelemahan (weakness), peluang (opportunity) dan ancaman (threats). Analisis SWOT tidak hanya dipakai untuk usaha kita tapi juga dipakai untuk menganalisis kompetitor.

#KpSHK-Feb

Lihat post lainnya