Penanggulangan Karhutla (Kebakaran Hutan dan Lahan) adalah upaya untuk mencegah, mengendalikan, dan memadamkan kebakaran yang terjadi di wilayah hutan dan lahan. Karhutla merupakan masalah serius yang dapat menyebabkan dampak negatif pada lingkungan, kesehatan manusia, dan kebakaran dapat menyebabkan kerusakan yang luas pada flora dan fauna alami, serta habitat hewan.
Program pengelolaan terpadu ekosistem hutan gambut di Kecamatan Kahayan Hilir, merupakan salah satu proyek dari Rimba Collective yang dijalankan oleh KpSHK di Kabupaten Pulang Pisau Provinsi Kalimantan Tengah. Program ini merupakan proyek jangka panjang yang mendukung kegiatan konservasi, restorasi hutan/lahan gambut.
Komponen utama dalam program ini adalah 1) peningkatan kapasitas kelembagaan dan tata kelola hutan berbasis masyarakat, 2) perlindungan sumber daya hutan melalui patroli dan penanggulangan resiko kebakaran, 3) restorasi hutan dan lahan gambut, dan 4) peningkatan kesejahteraan dan pengembangan ekonomi masyarakat. Lokasi kegiatan dalam program ini berada pada areal 4 hutan desa (HD) seluas 16,205 hektar yang merupakan wilayah ekosistem hutan gambut di 3 desa dan 1 kelurahan di Kecamatan Kahayan Hilir.
Salah satu fokus utama dan dukungan program ini sejak tahun 2022 adalah melakukan kegiatan patroli, baik patroli hutan atau patroli kebakaran hutan dan lahan (KARHUTLA). Sejak tahun 2016, beberapa desa di Kecamatan Kahayan hilir Kabupaten Pulang Pisau mendapat dukungan dari pemerintah daerah/pusat untuk kegiatan pencegahan, penaggulangan KARHUTLA. baik melalui dukungan alat dan pembentukan kelompok masyarakat peduli api atau MPA melalui BRG, KPH, dan Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Tengah.

Pada tahun 2023 ini program PTEHG bersama stakeholder seperti KPH Kahayan Hilir, DLH dan BPBD Pulang Pisau akan mendukung kegiatan tim MPA yang sudah terbentuk di 4 desa Kecamatan Kahayan Hilir untuk mendukung kegiatan pencegahan dan penanggulangan KARHUTLA tahun 2023. Untuk mendukung kegiatan tersebut Project Operator program PTEHG berencana akan mengkonsolidasikan tim MPA Desa dan MPA KPH dalam mendukung kegiatan pencegahan dan penanggulangan KARHUTLA pada musim kemarau tahun 2023.
Hal ini sejalan dengan Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian yang meminta para gubernur memfasilitasi pemerintah kabupaten (pemkab) dan pemerintah kota (pemkot) agar mendorong dibentuknya Relawan Pemadam Kebakaran (Redkar) sebagai antisipasi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) jelang musim kemarau dan fenomena El Nino. Tito menyebutkan beberapa hal yang perlu dilakukan dalam kerja sama lintas sektor itu. Patroli pencegahan, penyuluhan, sosialisasi, dan kampanye melarang membuka lahan dengan cara membakar, pemberdayaan masyarakat pada daerah rawan karhutla untuk berpartisipasi aktif dalam pencegahan bencana. Kemudian melanjutkan dengan monitoring perkembangan curah hujan, tingkat kekeringan, mewaspadai puncak musim kemarau, serta kondisi lain yang dapat menyebabkan terjadinya bencana karhutla.[i]

Tujuan kegiatan pencegahan dan penanggulangan Karhutla adalah mengonsolidasi dan memberi pemahaman bersama kepada tim/personil MPA Desa dan MPA KPH dalam mendukung rencana kegiatan pencegahan dan pengendalian KARHUTLA tahun 2023 di Kabupaten Pulang Pisau.
Harapan dari kegiatan ini adalah terkonsolidasikan personil MPA yang ada di empat desa/kelurahan dalam menghadapi KARHUTLA tahun 2023, yaitu MPA Desa Gohong, MPA Kelurahan Kalawa, MPA Mantaren1, MPA Desa Buntoi, MPA KPH Buntoi, MPA KPH Mantaren1. Kedua, ada pemahaman bersama dari tim MPA Desa tentang kegiatan pencegahan dan pengendalian KARHUTLA tahun 2023 di Kabupaten Pulang Pisau. Di mana koordinasi, jalur patroli, pelaporan, dan dokumentasi kegiatan terus dipantau.
[i] https://nasional.kompas.com/read/2023/05/23/12335501/antisipasi-karhutla-saat-el-nino-pemda-diminta-dorong-pembentukan-relawan
Penulis: Yudha
Editor: Alma