K.P. SHK

Mata Air Hutan Adat Bukit Parambo

Oleh : Robi Ali Saudara (Tim Patroli Satwa ICS)

 

Pemanfaatan Sumber Daya Air (Foto KpSHK : Pengairan Sawah, Jorong Bariang, Sangir, Solok Selatan)
Pemanfaatan Sumber Daya Air (Foto KpSHK : Pengairan Sawah, Jorong Bariang, Sangir, Solok Selatan)

ICS (Wahana Konservasi Masyarakat) berkomitmen meningkatkan ekonomi masyarakat dalam proses membina beberapa kelompok tani yang berada disekitar Hutan Adat Bukit Parambo di Kenagarian Lubuk Gadang Utara, Kecamatan Sangir, Kabupaten Solok Selatan, Sumatra Barat.

Kelompok Tani (Keltan) yang menjadi binaan ICS diantaranya Keltan Satu Atap di Jorong Sungai Landeh, Keltan Batang Tarap di Kampung Dalam, Keltan Unggul dan Keltan Padang Panjang Sepakat di Bariang, Keltan Makmur Jaya dan Keltan Ranah Bukit Putus di Tanggo Akar.  (Jorong adalah penyebutan lain dari desa).

Meskipun ini pekerjaan yang cukup sulit, namun ICS akan berusaha semaksimal mungkin untuk mendorong kemajuan ekonomi masyarakat dalam bentuk kelompok tani disekitar Hutan Adat Bukit Parambo.

Suatu upaya mendorong kemajuan ekonomi masyarakat terutama kelompok tani disekitar Hutan Adat Bukit Parambo, mulai dari bantuan bibit dan cara bercocok tanam yang baik.  Jenis bibit yang diberikan diantaranya Kopi Manax, Karet, Durian, dan Manggis.

Serta dibantu dengan biaya tanam seribu per batang bibit untuk masing-masing anggota kelompok tani, seperti yang telah diberikan kepada 2  keltan di tahun 2013 dan 2014 di Jorong Bariang yaitu Keltan Padang Panjang Sepakat dan Keltan Unggul.

Upaya ICS disamping meningkatkan ekonomi masyarakat kelompok tani sekitar Hutan Adat  Bukit Parambo khususnya,  juga berupaya  menjaga kelestarian Hutan Adat Bukit Parambo yang tersisa sebagai sumber mata air bagi masyarakat sekitar.

 

Mata Air Bukan Air Mata. (Foto KpSHK-ICS : Air Terjun Tangsi Ampek, Sangir - Solok Selatan)
Mata Air Bukan Air Mata. (Foto KpSHK-ICS : Air Terjun Tangsi Ampek, Sangir – Solok Selatan)

“Sudah jelas masyarakat diuntungkan, daerah akan makmur, ini adalah contoh baik dalam menjaga hutan, dengan diberikan bantuan bibit dan cara bercocok tanam yang baik maka Hutan Adat Bukit Parambo akan terjaga kelestariannya dan tidak akan terganggu lagi”, terang Robi kepada KpSHK.

Robi berharap, dengan terjaganya kelestarian Hutan Adat Bukit Parambo, untuk ratusan tahun kedepan masih ada mata air yang dapat menetes untuk anak cucu kemenakan, jangan sampai hanya air mata yang dapat diteteskan oleh anak cucu nanti.

 

Robi Ali Saudara, Tim Penyusun Profil SHK Hutan Adat Bukit Parambo. Foto. ICS - KpSHK
Robi Ali Saudara, Tim Penyusun Profil SHK Hutan Adat Bukit Parambo. Foto. ICS – KpSHK

Sebagai sebuah reportase komunitas Robi Ali Saudara dari Tim Patroli Satwa ICS yang mendampingi Aftrinal dari Tim PP-SHK (Pengelolaan Pengetahuan Sistem Hutan Kerakyatan) KpSHK (Konsorsium Pendukung Sistem Hutan Kerakyatan) 15-21 Januari 2015. Robi telah berusaha memotret satu sisi ekonomi komunitas di Hutan Adat Bukit Parambo.

Menurut Aftrinal untuk penulisan Profil SHK Hutan Adat Bukit Parambo diperlukan pemaparan lebih mendalam mengenai dinamika Sosisal-Ekonomi, Budaya dan Adat Istiadat komunitas dalam mengelola wilayah kelola SHK.

Editor : inal

Leave a Reply

Lihat post lainnya