K.P. SHK

Main Kayu Juga Rotan

Sektor kerajinan rotan masih kurang perhatian para pihak, termasuk Pemerintah. Padahal permintaan internasional di sektor ini cukup potensial. Beberapa kelompok pengrajin (rotan) di Yogyakarta yang rata-rata tergolong kelompok usaha kecil dan menengah (UKM) secara regular sudah mengirimkan berbagai jenis kerajinan rotan (rotan variasi dengan bahan lain) hingga manca negara.

“Kami ekspor ke Amerika Latin, Perancis, Spanyol, Brazil dan lain-lain. Ada banyak jenis kerajinan. Berbahan rotan tidak seluruhnya, campur seperti keramik dan rotan. Dan ada yang khusus berbahan rotan juga di Yogyakarta ini,” jelas Endro Wardoyo, pemilik usaha kerajinan keramik-rotan di Jalan Gambiran, Yogyakarta (17/4).

Peran Pemerintah baik Daerah maupun Pusat, menurut Endro tidak optimal. Pemerintah hanya memberikan dukungan saat ada inisiatif kelompok-kelompok pengrajin dan asosiasinya untuk mengadakan kegiatan semisal pameran. Dalam setahun menurutnya, ada beberapa kegiatan pameran regular berkenaan dengan produk mebel dan kerajinan. Pameran khusus produk kerajinan rotan belum ada.

“Promosi kerajinan lewat pameran. Tapi bukan hanya kerajinan rotan, semua kerajinan dan mebel. Dalam setahun ada empat kali, saya sering ikut. Pemesanan dari luar negeri karena sering ikut pameran tadi,” tambah Endro tentang cara pengrajin dan kelompoknya menggaet pasar.

Pameran produk kerajinan dan mebel yang secara regular diadakan di tingkat nasional ada beberapa, yaitu IFINA, INACRAFT, TEI, dan ASEPI. Pameran-pameran ini diselenggarakan kelompok pengrajin dan pengusaha mebel bersama dengan asosiasinya. Masing-masing asosiasi mebel atau kerajinan membuat pagelaran pameran sendiri.

Main Rotan

Rotan sebagai bahan baku kerajinan (sedikit atau banyak) masuk dalam kancah politik pasar dan dagang. Perdagangan rotan sudah berlangsung lama dan para pelaku dagangnya cukup erat bersentuhan dengan kekuasaan. Dan layaknya seperti perdagangan kayu.

“Rotan seperti kayu, dan memang di jaman dulu asosiasi pengusahanya satu kelompok. Yaitu pemain kayu. Yang kena getahnya, ya pengrajin,” ungkap Endro tentang politik rotan seperti halnya politik usaha dan perdagangan kayu.

Bagi pelaku usaha kerajinan seperti Endro, menurutnya ketersediaan rotan di Jawa yang umumnya datang dari Sulawesi, Kalimantan, dan Sumatera sangat menentukan keberlanjutan usaha kerajinan di Jawa dan sekitarnya. Ada beberapa daerah sentra kerajinan di Jawa yang berbahan baku rotan, seperti di daerah Terangsang-Solo, adanya ‘kisruh’ di sektor rotan akan jelas mengganggu produksi.

“Kerajinan saya hanya sedikit pakai rotan. Tapi pernah rotan menghilang di Jawa. Dan saya sulit mendapatkannya, sehingga mengganggu produksi. Padahal sudah kontrak dengan pembeli dari luar,” keluh Endro soal ketidak stabilan pasokan rotan di Jawa.

Leave a Reply

Lihat post lainnya