Dalam rangka merayakan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia, Konsorsium Pendukung Sistem Hutan Kerakyatan (KPSHK) menggelar berbagai lomba untuk menyadarkan anak muda, dalam menjaga lahan gambut yang masih tersisa di Kabupaten Pulang Pisau.
Ketua Panitia Alma Tiara menyampaikan, kegiatan ini melakukan sosialisasi kepada SMA/SMK di Kecamatan Kahayan Hilir, kemudian tim patroli Karhutla dan Patroli hutan, masyarakat peduli api serta LPHD dan pengurus Handil juga dilibatkan.
“Tujuannya lebih ke mengikuti himbauan bahwa kita harus menjaga hutan dari Karhutla. Setelah ini rencananya KPSHK kembali menggelar lomba pembasahan lahan gambut, sekaligus untuk mensosialisasikan terkait peringatan darurat Karhutla, lomba patroli hutan,” kata Alma Tiara, Sabtu (7/9/204) malam.
Direktur KPSHK Moh Djauhari menyampaikan, program KPSHK fokus pada perlindungan dan konservasi hutan gambut, beberapa aktivitas perlindungan dan pencegahan Karhutla di hutan Gambut, ada beberapa kegiatan seperti pembasahan dan pembuatan skat kanal untuk menahan air untuk pembasahan lahan gambut.
“Penyelamatan hutan Gambut selama ini, tidak ada anak muda yang terlibat. Dari itu kami berinisiatif untuk adanya pelibatan anak muda untuk regenerasi kedepan dalam penyelamatan hutan gambut,” kata Djauhari.
Selain itu Djauhari juga mengatakan, dalam melibatkan anak muda, pihaknya menggandeng sekolah yang ada di Kabupaten Pulang Pisau untuk melakukan penyadartauan melalui lomba, sebagai upaya pintu masuk pelibatan anak muda, dalam menjaga lahan Gambut supaya tetap lestari dan terjaga dari Karhutla.
Dalam kegiatan tersebut mengusung tema Kahanjak Darung Bawan penyelamatan Gambut terakhir di Kahayan Hilir, lanjut Djauhari hampir di empat hutan desa, 95 Persen dari 16 ribu hektare itu, area gambut dalam sekitar 4-8 meter.
“Itu disebut gambut terakhir karena hanya di Pulang Pisau yang masih memiliki lahan gambut 16 ribu hektar,” tambahnya.
Djauhari berharap, perlindungan dan konservasi sumber daya hutan dan lahan gambut dalam pengelolaan, bisa dijadikan tradisi dengan rasa kepemilikan dan kepedulian terhadap gambut.
“Anak-anak muda adalah generasi penerus kita, yang banyak tidak tau sumbernya hutan dan lahan gambut yang dimiliki, adalah sumbernya penopang mereka untuk maju, jika mereka kehilangan sumbernya lahan gambutnya, dengan krisis kebakaran hutan mereka tidak akan punya sumber daya,” tandasnya.
Sumber:
byMargaretaha Winda febiana Karotina