KBRN, Palangka Raya: Konsorsium Pendukung Sistem Hutan Kerakyatan KPSHK menggandeng LPHD (Lembaga Pengelola Hutan Desa) mengadakan kegiatan Festival Rakyat Penjaga Hutan 2024.
Festival Rakyat Penjaga Hutan tahun 2024 ini di gagas dari program PTEHG (Pengelolaan Terpadu Ekosistem Hutan Gambut) (PROGAMBUT) ) di Kecamatan Kahayan Hilir, Kabupaten Pulang Pisau, Provinsi Kalimantan Tengah.
Dengan tujuan meningkatkan kapasitas kelembagaan dan tata kelola hutan berbasis masyarakat, melaksanakan sistem perlindungan sumber daya hutan melalui patrol dan pengurangan resiko kebakaran hutan dan lahan, melakukan restorasi hutan dan lahan gambut serta peningkatan kesejahteraan dan perekonomian masyarakat.
Program ini dilaksankan oleh KPSHK (Konsorsium Pendukung Sistem Hutan Kerakyatan) bersama Lembaga Pengelola Hutan Desa (LPHD) di Kawasan Ekosistem Gambut Kahayan Hilir pada areal empat Hutan Desa seluas 16, 245 hektar.
Sementara itu, tujuan utama Festival Rakyat Penjaga Hutan pertama dapat mempromosikan produk-produk hasil hutan yang diproduksi oleh KUPS (Kelompok Usaha Perhutanan Sosial) di Kawasan Ekosistem Gambut Kahayan Hilir, kedua meningkatkan kapasitas kelompok perhutanan sosial dalam pengembangan usaha perhutanan sosial, pembiayaan perhutanan sosial, perluasan usaha perhutanan sosial, serta peningkatan layanan dukungan lintas sektor dari pemerintah pusat dan daerah.
Dan ke tiga, meningkatkan strategi mitigasi pengamanan dan perlindungan hutan, melalui kerjasama dengan berbagai pihak seperti Tim Pengamanan Hutan (TPH), Tim Patroli Karhutla (TPK), Masyarakat Peduli Api (MPA) dan para pihak yang berwenang.
Direktur KPSHK Moh. Djauhari mengatakan festival Rakyat Penjaga Hutan diharapkan dapat mempertemukan kepentingan pemegang izin hutsos dengan pemerintah. ”KPSHK bersama kelompok perhutanan sosial di Kalimantan yang tergabung dalam Lembaga Pengelola Hutan Desa di Gohong, Kalawa, Mantaren 1 dan Buntoi menggelar Festival Perhutanan Sosial bertema Rakyat Penjaga Hutan, untuk melestarikan Hutan Kalimantan,” ucapnya, Selasa (19/3/2024).
Sementara itu, Direktorat Pengembangan Usaha Perhutanan Sosial, BPSKL-KLHK Catur Endah Prasetyana mengatakan capaian dari program perhutanan sosial saat ini seluas 6 juta 447 Ribu 102,42 Ha.
Terdiri dari 9 ribu 719 unit penerima manfaat, sebanyak 1,2 juta KK yang tersebar di seluruh provinsi yang ada di Indonesia, kecuali Jakarta. ”Dari target yang di canangkan Presiden RI seluas 12,7 juta Ha hal ini menandakan di Indonesia telah ada 1,2 juta KK penjaga hutan,” katanya.
Menyikapi kondisi Hutan yang ada saat ini, Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Tengah Agustan Saining mengatakan, hutan Kalimantan yang luas 1 setengah kali pulau jawa, perlu terus di jaga dan dilestarikan dengan adanya festival Rakyat Penjaga Hutan. ”Harapan kami, kegiatan ini sebagai wujud keberpihakan Pemerintah Pusat dan Daerah terhadap rakyat untuk turut serta mengelola, menjaga kelestarian hutan di Indonesia,” ujarnya, Selasa (19/3/2024).
Dalam Kegiatan Festival Rakyat Penjaga Hutan tahun 2024 ini, juga di lakukan Talk Show sesi-1 dengan Tema “Pengamanan dan Perlindungan Hutan Kahayan Hilir” dan Talk Show sesi-2 dengan Tema “Pengembangan Usaha Ekonomi Hutan Sosial”.
Kegiatan di hadiri oleh perwakilan berbagai pihak, yang erat kaitannya dengan lingkungan diantaranya SPORC (Tim Satuan Polisi Kehutanan Reaksi Cepat) Balai Gakkum KLHK Wilayah Kalimantan, Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Tengah, Pusat Pengembangan IPTEK dan Inovasi Gambut (PPIIG) UPR, Kelompok Kerja Perhutanan Sosial (Pokja PPS) Kalimantan Tengah, ) Tim Patroli Hutan (TPH), Masyarakat Peduli Api (MPA) dan WWF Kalimantan Tengah juga Polres Pulang Pisau , Polsek Kahayan Hilir dan Koramil Kahayan Hilir.
Sumber :