Kelompok Usaha Perhutanan Sosial (KUPS) adalah kelompok usaha dari Lembaga Pengelola Hutan Desa (LPHD) yang telah melakukan usaha berbasis masyarakat di dalam dan sekitar hutan. Kelompok ini dibentuk bersama masyarakat yang peduli hutan. Salah satu pengembangan usaha oleh KUPS adalah madu kelulut.
Madu kelulut (Trigona Honey Bee) adalah spesies lebah tak bersengat yang menghasilkan madu dengan kualitas dan manfaat kesehatan yang tinggi. Madu kelulut adalah salah satu jenis madu yang dihasilkan oleh lebah Trigona. Madu ini juga dikenal dengan nama stingless bee honey atau madu meliponin. Madu kelulut memiliki beberapa keunggulan dibandingkan dengan madu biasa, seperti memiliki kadar air yang lebih tinggi, kadar antioksidan yang tinggi, dan total karbohidrat yang lebih rendah. Madu kelulut memiliki banyak manfaat bagi kesehatan tubuh, seperti membantu penyembuhan luka, mencegah infeksi, dan mengatasi peradangan. Selain itu, madu kelulut juga dapat membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan menjaga kesehatan kulit. Beberapa artikel juga membahas tentang pelatihan budidaya lebah madu dan pengolahan produk madu, termasuk madu kelulut.[1]
Budidaya madu kelulut dapat membantu konservasi spesies ini, yang pada gilirannya akan mendukung kelestarian ekosistem. KPSHK menyelenggarakan kegiatan Pelatihan Budidaya Madu, Identifikasi Jenis Pakan Lebah dan Pelatihan Pengolahan Produk Madu pada 16 – 19 Januari 2024 di Desa Buntoi dan Kelurahan Kalawa. Kegiatan ini diikuti oleh 69 orang dari KUPS Madu Gohong, KUPS Buntoi, KUPS Kalawa yang didampingi oleh tenaga ahli pelatihan yaitu Syaifuddin (30).
“Madu kelulut (Trigona Honey Bee) adalah spesies lebah tak bersengat yang menghasilkan madu dengan kualitas dan manfaat kesehatan yang tinggi” Ucap Rokhmond Onasis selaku KUPS Manager KPSHK
Onasis menambahkan bahwa Madu kelulut memiliki kandungan nutrisi, antioksidan, dan senyawa bioaktif lainnya yang mendukung kesehatan manusia. Oleh karena itu, budidaya madu kelulut menjadi relevan dalam upaya memenuhi permintaan akan produk alami dan sehat. Madu kelulut juga memiliki peran penting dalam menjaga keanekaragaman hayati dan lingkungan. Budidaya madu kelulut dapat membantu konservasi spesies ini, yang pada gilirannya akan mendukung kelestarian ekosistem.
“Menggeluti usaha termasuk budidaya madu kelulut dan lebah madu harus menumbuhkan jiwa usaha yang ada dilingkungan, membangun rasa percaya diri, mengembangkan ide, mengoptimaalkan teknologi dalam mempromosikan produk” Ujar Syaifuddin dalam penyampaian pelatihan.
Syaifuddin melanjutkan bahwa tips menjadi seorang wirausaha pada usia muda yaitu memiliki tujuan yang jelas, memiliki perencanaan yang baik, tetap tegar dan pantang menyerah serta meluangkan waktu untuk rutin mengecek madu.
Menurut Syaifuddin proses pembuatan toping lebah trigona dimulai dengan pembuatan kotak lebah trigona harus sesuai dengan ukuran, jika ukuranya Lebih besar maka mereka akan memakan resin yang ada dan juga menimbulkan jamur. Cara mengatasi jamur didalam kotak dengan cara mengoleskan madu pada jamur lalu kotak lebah harus rapi dan tidak ada lubang-lubang kecil yang memudahkan semut masuk (tertutup). Proses penopingan trigpna untuk mempermudah pemanenan madu yaitu dengan cara penernakan lebah hutan menjadi lebah ternak dan madu dibatang kayu harus diambil terlebih dahulu.
“Madu memang menjanjikan jika kita menekuni dengan teliti dan pantang menyerah” Tegas Syaifuddin
Syaifuddin menambahkan bahwa menumbuhkan jiwa wirausaha melalui budidaya madu harus bisamendapatkan informasi dan memanfaatkan untuk kemajuan usaha agar mampu memimpin orang banyak serta investasikan waktu untuk mengembangkan diri dan bertindak inovatif agar pemasaran budidaya madu dapat berlanjut.
Kemampuan menciptakan sesuatu yang baru atau menemukan ide melalui berfikir kreatif akan membuka peluang Masyarakat dalam mengembangkan budidaya madu untuk menciptakan ekonomi yang kreatif.
Penulis: Alma Tiara
Editor: Aftrinal S Lubis
[1] https://bunghatta.ac.id/artikel-122-seputar-ternak-lebah-.html
Sumber:
Kegiatan pelatihan budidaya madu kelulut