K.P. SHK

Deforestasi Gambut Lindung

Pesisir Selatan Terancam Banjir Tahunan

Letak Kabupaten Pesisir Selatan tepat berada di bawah Taman Nasional Kerinci Seblat yang berada di Wilayah Propinsi Sumatera Barat, yaitu kawasan hutannya termasuk kawasan hutan dataran rendah. Kabupaten yang memiliki kawasan hutan gambut terluas di Sumatera Barat ini berbatasan langsung dengan Samudera Indonesia. Letak yang memanjang sepanjang pantai Barat Sumatera, hutan gambut berfungsi lindung kini tergusur oleh perkebunan sawit dan masih adanya penebangan kayu, terutama yang berbatasan dengan Kabupaten Muko Muko, Bengkulu.

Banjir di tahun 2008, di wilayah Sumatera Barat mengenangi sebagian besar dan membuat longsor di wilayah Pesisir Selatan (Pessel) tersebut. Walhi Sumatera Barat menyebutkan, kejadian banjir dan longsor karena adanya penebangan hutan gambut lindung yang berada di hulu sungai dan muara. Kabupaten Pessel masih memiliki hutan gambut lindung yang 50% relatif baik. Kegiatan konversi untuk kelapa sawit dan penebangan kayu meranti oleh usaha perkebunan dan kehutanan setempat yang semakin menurunkan fungsi lindungnya.

Curah hujan yang tinggi di wilayah Sumatera Barat, terutama saat musim penghujan dapat melebihi 400 milimeter per detik sangat memungkinkan mendatangkan bajir dan longsor (BMG Padang, 2008).

Perluasan Sawit dan Penebangan

Saat ini, perkebunan sawit besar yang beroperasi di Kabupaten Pesisir Selatan sudah mencapai ratusan ribu hektar. Sesuai dengan Rencana Kawasan Pengembangan (KP) dari Pemda Pessel, beberapa kecamatan di wilayah Selatan Pessel akan dijadikan Kawasan Pengembangan Kelapa Sawit. Dalam setahun ini, sudah 100 hektar hutan gambut lindung di Pessel yang dikonversi menjadi perkebunan sawit dan diambil kayunya. Menurut Pemda, penebangan kayu dilakukan di hutan produksi yang sudah dikonversi menjadi kebun sawit. Kayu meranti yang diambil adalah dari hutan sisa yang sudah dikonversi.

Hutan produksi di Kabupaten Pesisir Selatan meliputi 474.000 hektar (Dishutbun Pessel, 2009). Sementara itu seluruh kawasan hutan di Pessel seluas 574.989 hektar (260.383 hektar adalah lokasi Taman Nasional Kerinci Seblat dan 49.720 hektar berupa hutan lindung).

Hingga Mei 2009, Dinas kehutanan dan perkebunan setempat telah menyita tidak kurang dari 30 meter kubik kayu yang berasal dari kawasan hutan lindung.

Ketidaksesuaian antara Kawasan Pengembangan (KP) Kelapa Sawit dengan kondisi hutan yang ada dan lemahnya pengamanan hutan dari penebangan kayu di lahan berkonflik (fungsi lindung dan konversi) memungkinkan wilayah Pessel akan sering tergenang bajir dan bencana longsor tahunan. (dari berbagai sumber)

Leave a Reply

Lihat post lainnya