K.P. SHK

Dedikasi LPHD Mantaren I Menjaga Kelestarian Hutan

Di Desa Mantaren I, berdiri kokoh sebuah lembaga yang tak hanya berkomitmen melestarikan hutan tetapi juga menggerakkan masyarakat setempat untuk terlibat langsung dalam upaya pelestarian. Lembaga Pengelola Hutan Desa (LPHD) Mantaren I, di bawah pimpinan Pirit Sinar (62), telah menunjukkan dedikasi tinggi dalam menjaga keberlanjutan hutan untuk diwariskan pada generasi mendatang.

LPHD Mantaren I didirikan pada 2011, namun baru pada 2019, setelah menyelesaikan masa jabatannya sebagai kepala desa, Pirit terpilih sebagai ketua. Sejak saat itu, ia menyalurkan dedikasinya untuk membangun kembali LPHD, yang sempat terhenti setelah kebakaran hebat pada 2015. Dengan dukungan dari KPSHK, Pirit dan timnya menghidupkan kembali kegiatan konservasi, seperti pemetaan kawasan hutan dan penanaman pohon.

“Kita harus terlibat dalam setiap kegiatan, saat kita mendengar ada titik-titik api kita harus segera mengambil keputusan dan bertindak. Karena kita harus langsung ke lapangan dan ikut memadamkan,” ujarnya dengan tegas.

LPHD tak hanya bertugas sebagai penjaga hutan, tetapi juga menciptakan peluang ekonomi yang memberdayakan masyarakat. Bersama Tim Patroli Hutan (TPH) dan Tim Patroli Kebakaran Hutan dan Lahan (TPK), LPHD rutin melakukan patroli untuk mencegah kebakaran dan penebangan liar, sekaligus mempekerjakan warga setempat.

“Dengan adanya kegiatan LPHD ini sebenarnya membantu masyarakat kami, karena membuka lapangan pekerjaan yang membuat masyarakat terlibat aktif kegiatan bersama LPHD,” jelas Pirit.

Dalam langkah pelestarian hutan, Pirit dan LPHD melibatkan lebih dari 80 warga desa dalam kegiatan penanaman 15.000 bibit pohon di hutan desa. Partisipasi ini menciptakan rasa memiliki dan tanggung jawab di kalangan masyarakat terhadap keberlanjutan hutan mereka. Tak hanya kaum muda, bahkan ibu-ibu desa pun turut serta dalam kegiatan seperti pembuatan sekat kanal dan sumur bor.

Namun, perjalanan ini penuh tantangan. Pirit mengakui bahwa musim kemarau menjadi ancaman besar karena risiko kebakaran hutan meningkat drastis. Selain itu, minimnya pendanaan menghambat beberapa program. Meski begitu, LPHD terus berkolaborasi dengan pemerintah, KPSHK, dan lembaga lain, memperkuat posisi LPHD sebagai lembaga yang disegani.

“Kegiatan LPHD Mantaren I mendapat dukungan penuh dari berbagai pihak, terutama KPSHK sebagai project operator Program PTEHG dalam menjalankan berbagai program,” jelas Pirit.

Komitmen dan kepemimpinan Pirit membuat LPHD Mantaren I tak sekadar menjadi lembaga pelestarian hutan, tetapi simbol dedikasi kolektif desa dalam menjaga lingkungan. Keberhasilan LPHD dalam memberdayakan masyarakat dan menjaga hutan menjadi inspirasi bagi banyak pihak. Pirit berharap bahwa warisan pelestarian ini akan diteladani oleh generasi muda, agar kelak mereka bisa terus menjaga hutan sebagai tanggung jawab bersama.

“Menjaga hutan desa adalah tanggung jawab bersama yang harus ditularkan kepada generasi muda,” harapnya.

Penulis: Alma dan Damar

Editor: Joko

Leave a Reply

Lihat post lainnya