Jarang ditemui Pemerintah Daerah yang berani memproklamirkan wilayahnya sebagai Kabupaten Rotan. Kabupaten Katingan sebagai Kabupaten Rotan tidak hanya wacana. Sebagai Kabupaten baru di Kalimantan Tengah yang berani memproklamirkan diri sebagai Kabupaten Rotan mulai menampakkan upayanya, walau di sana-sini ancaman perluasan ijin perkebunan sawit, pertambangan dan praktik HPH masih menjadi persoalan tersendiri dari peruntukan lahan hutan di wilayah Katingan.
“Saat ini Bupati mengharuskan semua kantor pemerintahan di Katingan memakai barang inventaris kantor dari mebel rotan. Perusahaan daerah sudah produksi meja dan kursi dari rotan untuk kantor-kantor,” ujar Yansen, Kepala Seksi Peredaran dan Legalitas Produk Hutan, Dinas Kehutanan, di ruangannya (29/09).
Selain langkah semacam di atas, Dinas Kehutanan Kabupaten Katingan juga sedang melakukan identifikasi potensi rotan sepanjang Hulu-Hilir Sungai Kasongan. Saat ini ada sekitar 12 perusahaan menengah yang memegang ijin pemungutan rotan (IUPHHK), selain juga masih ada beberapa perusahaan HPH yang ijin operasi di Katingan. Dari 12 perusahaan tersbut tidak semuanya mendapat ETR (Eksportir Terdaftar Rotan) menurut Peraturan Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri No.1/Daglu/per/2005.
“Kami saat ini sedang telusuri potensi rotan sepanjang Sungai Kasongan. Banyak kebun rotan di pinggir Sungai Kasongan. Cuma sekarang ada soal ETR yang masih kurang, ini yang diharapkan Daerah ke Pusat,” jelas Yansen lebih jauh.
Dalam waktu dekat Dinas Kehutanan Katingan berencana untuk melakukan pemberdayaan kepada petani rotan. Ada rencana Dinas Kehutanan membagikan 200.000 bibit rotan kepada masyarakat. Namun saat ini, Dinas masih ingin mengetahui kesiapan dan kemauan masyarakat di Katingan.
Di waktu yang sama, penerapan Visi Kabupaten Rotan tidak hanya direspon oleh Dinas Kehutanan. Perusahaan Daerah Katingan Jaya Mandiri (PD. KJM) juga sedang menggiatkan dan menunjukkan Katingan Kabupaten Rotan tidak hanya sekadar slogan. Beberapa pesanan mebel rotan untuk kantor-kantor pemerintah sedang dalam pengerjaan. Bahkan baru-baru ini KJM mulai mengembangkan kelompok-kelompok pengrajin rotan dengan bantuan BI (Bank Indonesia).
“Kami mulai dari permintaan kantor-kantor pemerintah. Ini semua buat kantor pemerintah. Dan hari ini kami sedang kirim untuk RSU Katingan,” ujar Kepala Pemasaran KJM di gudang pemrosesan rotan di Kawasan Industri Kasongan, sambil menunjukkan beberapa mebel rotan pesanan kantor-kantor.
KJM juga memiliki showroom mebel rotan yang letaknya tidak jauh dari Kawasan Perkantoran Pemerintahan Kabupaten Katingan yang berada di Kasongan yang sebagian besar arealnya berupa gambut. Walau sering buka-tutup di hari kerja, showroom ini menunjukkan ada keseriusan KJM menyesuaikan dengan Visi Katingan.
“Ini perlu dukungan luar. Selain baru mulai, kendala kemudahan angkut dan peningkatan kualitas rotan jadi pengembangan ke depan. Ancaman banyak, penebangan liar dan tambang liar di areal kebun-kebun rakyat dan hutan. Kami butuh yang bisa bantu kaji tanam rotan sekaligus perbaiki hutan,” harapan Yansen untuk dukungan dari pihak LSM atau luar pemerintahan. (tJong)
One thought on “Visi Rotan Katingan”