Eheng adalah kampung yang terkenal sebagai penghasil kerajinan rotan rumahan. Ini karena, Eheng merupakan daerah tujuan wisata alam di Kutai Barat, Kalimantan Timur. Mencari aneka ragam kerajinan rotan mulai dari tas hingga bola takrau, Eheng tempat yang tepat.
“Sudah lama di sini anyam rotan. Ibunya yang anyam. Saya siapkan bahan, membelah dan mewarnai rotan, “ tutur Pak Jimi (29 th) di warung yang sekaligus menjadi tempat tinggal sementaranya di Eheng, Kecamatan Damai, Sendawar (22/3).
Keluarga Pak Jimmi (anak pertama keluarga ini bernama Jimi-red), satu di antara banyak keluarga dayak yang mengusahakan kerajinan rotan. Ada puluhan keluarga mengusahakan kerajinan rotan rumahan di Eheng. Saat rotan menjadi sektor andalan Kabupaten Kutai Barat di tahun-tahun sebelum 2005, kerajinan rotan mulai dilirik untuk pengembangan ekonomi masyarakat di Eheng.
Kerajinan rotan berkembang dari kebiasaan masyarakat dayak menggunakan alat-alat rumah tangga dan peralatan kebun dari anyaman rotan. Adanya permintaan kerajinan rotan dari luar daerah juga memicu keluarga-keluarga tersebut mengusahakan kerajinan rotan. Selain bahan bakunya mudah didapat karena rotan sudah lama dibudidayakan di kebun-kebun, juga pasar setempat menjanjikan. Eheng sebagai tujuan wisata jelas menjadi hilir-mudik para pelancong dari luar daerah.
“Bule-bule sering lewat sini, ada wisata di sini. Persiapan PON Samarinda dulu sampai 3 kali kirim dengan truk. Baru ini ada pesan dari Singapura dan Malaysia, tapi murah dan banyak, saya tak sanggup,” jelas Pak Jimi menceritakan pengalamannya memajang dan menerima pesanan kerajinan rotannya.
Pemerintah Kutai Barat melalui Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi (Disperindagkop) sering mengikutkan hasil-hasil kerajinan rotan Eheng ke pameran-pameran di Samarinda dan Nasional. Walau masyarakat tidak mengenakan sewa kepada Perindagkop, masyarakat cukup senang karena kerajinan rotannya dapat diketahui orang luar.
“Barang saya berbulan-bulan di Dinas. Tapi tak apa, barang tak disewa dan saya tak dibawa pameran. Biar pemesan tahu barang saya,” terang Pak Jimi lebih lanjut soal peran Pemerintah Daerah Kutai Barat di sektor kerajinan rotan.
Memburuh Sawit
Beberapa tahun belakangan, Kutai Barat menjadi kabupaten untuk pembangunan dan pengembangan perkebunan sawit. Saat ini di wilayah Kecamatan Damai ada beberapa perkebunan sawit pola plasma-inti. Salah satu yang cukup dekat dan berpengaruh terhadap Kampung Eheng adalah PT. Perkebunan Inti Sendawar (PT. PIS).
“Saya menunggu pesanan dulu. Ibunya sudah bekerja ke PIS dan punya anak kecil lagi. Dan ibu-ibu di sini juga banyak kerja di sawit,” jawaban Pak Jimi tentang aktivitas keluarga dan keluarga-keluarga lainnya di Eheng yang sebagian wilayahnya sudah dibuka perkebunan sawit.
Sambil menunjukkan salah satu tas rotan yang sudah mengkilat karena sering digunakannya pergi ke kebun. Tas rotan beranyam Burung Garuda Pancasila miliknya, Pak Jimi berujar, “Tas ini banyak yang suka, walau lama. Orang senang garudanya.”
Dear Sdr tJong…
Saya ronald dr Majalah VERSUS.
Kita tengah bahas topik ttg Garuda Pancasila.
Bolehkah saya mengutip & menggunakan foto Anda dengan menuliskan link website ini?
Thx for answer…
Salam,
Ronald
Mas Ronald,
Silahkan gunakan saja. Kalau butuh versi untuk cetak. Kami bisa sediakan yang resolusi tinggi. Itu yang foto saja, Mohammad Djauhari. Silahkan mas. Dan saya minta lampiran publikasi di Versus.
Salam,
tJong