K.P. SHK

Sold! Borneo Chic di INACRAFT 2010

Pameran tahunan kerajinan international atau INACRAFT untuk 2010 sudah dimulai hari ini (21/4) di Jakarta Convention Centre, Komplek Senayan, Jakarta. Acara promosi dengan cara tatap muka antara pembeli dan penjual kerajinan ini cukup ramai dan akan berlangsung dari 21-25 April. Stan-stan pameran yang berisi barang-barang kerajinan dari berbagai daerah di Indonesia terpajang, berderet rapi dan mempesona para kaum ibu yang kebanyakan hadir berkunjung dan membelinya.

Sold! Begitu bunyi sebuah tulisan tertempel pada sebuah tas hitam berbahan baku rotan di sebuah stan yang memamerkan dan sekaligus melakukan penjualan perdananya di INACRAFT 2010 ini.

“Ini baru hari pertama, beberapa tas sudah hampir habis terjual. Para pengunjung bawa tunai, untuk pesan ada beberapa yang mau, hari ini saja sudah 14 juta rupiah penjualannya,” ungkap Jhony Utama, Ketua Tim Borneo Chic dari Dian Niaga, di Jakarta Convention Centre (21/4).

Borneo Chic, merek dagang dari tas anyam dan tenun dari bahan alam seperti rotan, beban (sejenis rumput khas Danau Sentarum, Kalimantan Barat), tenun dan lain-lain. Tas-tas tersebut merupakan hasil kerja para pengrajin di Danau Sentarum, Sanggau, dan Kutai Barat (Kalimantan Barat-Kalimantan Timur) yang didampingi oleh beberapa LSM dan perusahaan kerajinan seperti NTFP Regional Program, Riak Bumi, Dian Niaga dan PT. Pilus dalam satu wadah Jaringan Kerajinan Kalimantan (Kalimantan Craft Network).

“Itu anjat modern (anjat adalah tas rotan khas dayak yang secara turun-temurun dikembang di Kalimantan-red). Anjat ini diwarnai dengan pewarna alami. Dan dalam pameran ini kami bersama dengan pengrajinnya,” jelas Panthom Priyandoko, anggota Tim Borneo Chic dari NTFP Regional Program.

Selain memajang dan menjual tas, Borneo Chic juga memutar beberapa film tentang proses-proses pembuatan tas-tas berbahan hasil hutan bukan kayu tersebut. Menurut Maria Cristina Guerrero, Direktur NTFP Exchange Program dari Filipina, pemutaran film tersebut sekaligus memberitahukan kepada pengunjung proses-proses dari pengambilan bahan baku hingga proses pembuatan tas agar pengunjung mengetahui bahan-bahan tas itu benar-benar alamiah.

Borneo Chic, sebuah karya para pengrajin dari masyarakat adat asal Kalimantan Timur dan Kalimantan Barat, yang tak kalah bersaing dengan kerajinan modern lainnya di INACRAFT 2010. Buktinya? Sold di hari perdana INACRAFT 2010 di JCC. Sold anjat modern!

One thought on “Sold! Borneo Chic di INACRAFT 2010

  1. Kementerian Perindustrian diharapkan tidak hanya terpaku pada industri rotan di Jawa tapi juga memperhatikan dan memberikan dukungan penuh pada industri lokal di daerah-daerah penghasil rotan di indonesia untuk tumbuh dan berkembang dengan penyediaan sarana dan prasarana, seperti industri masyarakat adat yang memproduksi anjat yakni tas rotan khas dayak yang secara turun-temurun dikembangkan masyarakat adat asal Kalimantan, yang tak kalah saing dengan kerajinan modern lainnya, dan sudah terkenal di dunia.

Leave a Reply

Lihat post lainnya