K.P. SHK

SHK di Rawa Gambut Padang Tikar

Padang Tikar di Muara Sungai Kapuas. Foto KpSHK
Padang Tikar di Muara Sungai Kapuas. Foto KpSHK

Bentang Pesisir Padang Tikar di Kecamatan Batu Ampar Kabupaten Kubu Raya. Lokasi Padang Tikar berada di muara Sungai Kapuas yang didominasi oleh tutupan vegetasi hutan mangrove, kemudian rawa gambut dan hutan sekunder lahan kering.

Jenis pohon/kayu yang berada di hutan gambut diantaranya meranti (shorea spp), jelutung (dyera sp), mentangor (callophyllum), dan lain sebagainya. Sedangkan jenis non kayu seperti Rotan, Asam Maram, Bakung, Kandes Nipah, dan lainnya.

Jenis-jenis satwa yang terdapat di hutan gambut antara lain Babi Hutan, Rusa, Beruang Madu, Harimau Dahan, Buaya, Pelanduk, Bekantan. Berbagai jenis burung seperti Enggang Gading, Walet, Punai, dan Gagak.

Hutan mangrove Batu Ampar formasinya berupa anyaman akar-akaran dari Avecennia, Sonneratia, Rhizophora, Bruguiera, Rhizophora, dan Nypa. Formasi tersebut membuat species flora dan fauna berkembang biak dengan baik.

Sebagai wilayah yang merupakan hamparan dari Bentang Pesisir Padang TIkar, wilayah desa merupakan dataran rendah yang didominasi oleh keberadaan hutan mangrove dan hutan rawa gambut.

Masyarakat sejak puluhan tahun lamanya telah mengelola dan memanfaatkan hutan mangrove dan hutan rawa gambut untuk terus bertahan hidup. Mangrove sebagai benteng penahan abrasi dan intrusi air laut sehingga keberadaan masyarakat tetap terjaga. Sedangkan hutan rawa gambut sebagai penyedia air tawar bagi masyarakat.

Namun saat ini, keberadaan hutan mangrove dan gambut sedang berada dalam keterancaman diakibatkan oleh alih fungsi hutan-lahan untuk industri berbasis hutan dan lahan, aktfitas ekonomi masyarakat dan bencana abrasi.

Mata pencaharian utama masyarakat umumnya (90 %) sebagai nelayan sekaligus sebagai petani. Pembagian kerja dalam rumah tangga berjalan secara alami dengan tradisi yang sudah berjalan dari generasi ke genarasi.

Suami sebagai kepala keluarga mencari nafkah ke laut dengan menggunakan kapal kecil yang dilengkapi alat tangkap ikan seperti rambai, jaring dan jermal. Sedangkan para ibu mengumpulkan kepah, kepiting, siput di sekitar hutan mangrove.

Sementara usaha di darat bercocok tanam padi yang hasilnya dikonsumsi sendiri. Bagi penduduk yang memliki tanah cukup luas kecenderungannya membudidayakan tanaman/pohon kelapa dan buahnya diolah menjadi kopra. Di kawasan hutan sekunder lahan kering sebagian masyarakat mengumpulkan madu hutan dan rotan.

Komitmen pengelolaan SHK (Sistem Hutan Kerakyatan) masing-masing kelompok tersebut mengarah kepada pemanfaatan jasa lingkungan dan mengembangkan pemanfaatan hasil hutan bukan kayu dari hasil hutan mangrove dan hutan rawa gambut.

Hutan rawa gambut dengan potensi keanekaragaman hayati didalamnya menunjang kawasan ini berpotensi pada ekowisata. Hutan Rawa gambut juga merupakan cadangan menyimpan air tawar yang dimanfaatkan tidak hanya bagi kelompok melainkan seluruh masyarakat menggunakan air tawar ini untuk menunjang pertanian, mandi dan kebutuhan rumah tangga lainnya.

KpSHK (Konsorsium pendukung Sistem Hutan Kerakyatan) bersama Perkumpulan SAMPAN Kalimantan sebagai mitra lokal dan LPHD (Lembaga Pengelola Hutan Desa) di Bentang Pesisir Padang Tikar akan melakukan upaya peningkatan ekonomi masyarakat berbasis pelestarian dan optimalisasi jasa lingkungan Bentang Pesisir Padang Tikar sebagai bagian dalam upaya adaptasi dan mitigasi.

Pencegahan laju deforestasi. Pencegahan konversi ekosistem atau degradasi dengan menata tutupan hutan dan lahan gambut serta hutan mangrove dengan membuat koridor pengamatan habitat (flora-fauna) dan sebagai jalur pariwisata dalam mengamati ekosistem perairan, dengan menambah tutupan hutan dengan melakukan pengayaan tanaman di areal kritis hutan mangrove dan hutan gambut.

Mempertahankan tutupan vegetasi hutan mangrove dan mengembangkan budidaya kepiting, udang serta jenis ikan lainnya. Optimalisasi pemanfaatan jasa lingkungan dan hasil hutan bukan kayu.

Tutupan Vegetasi. Padang Tikar. Foto KpSHK
Tutupan Vegetasi. Padang Tikar. Foto KpSHK

Rehabilitasi Ekosistem, melalui pengelolaan pemanfaatan lahan terpadu dengan menata rawa gambut dan sekitarnya sebagai pasokan sumber air tawar masyarakat padang tikar. Membangun buffer zone dengan tanaman yang memiliki nilai ekonomi tinggi untuk menjaga hutan mangrove dan hutan rawa gambut. #Ari, Koko, Inal#

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Lihat post lainnya