Konsorsium Pendukung Sistem Hutan Kerakyatan (KpSHK) mengadakan Pelatihan Penulisan dan Pengisian Website Petani Hutan untuk meningkatkan kapabilitas para petani hutan dalam menyampaikan berita, pesan, ataupun informasi secara tertulis di Bogor, 26 s.d. 29 September 2017. Menghadirkan pemateri dengan narasumber Muhammad Rizki Nugraha dan Abdul Akbar Aziz (Web Builder Team) dan Eka L. Prasetya (Pelatih Jurnalisme Warga).
Peserta berasal dari 3 lokasi program Pengelolaan Sumber Daya Alam Berbasis Masyarakat (PSDABM) yang didukung MCA-Indonesia bersama Konsorsium KpSHK (KpSHK, KONSEPSI-Mataram, YAPPI-Sultra, dan LaPAK-Sultra) yaitu Lombok Timur (Desa Dara Kunci dan Desa Sugian), Lombok Utara (Desa Santong) dan Sakuli Sakuli, Kolaka, Sulawesi Tenggara, (Kelurahan Sakuli) dengan 5 orang tiap desanya beserta 2 tim Media Komunitas Lombok dan Sakuli, Kolaka, Sulawesi Tenggara.
Sistem informasi berupa website desa/kelurahan dapat dengan mudah memberikan informasi baik berupa profile, lokasi, produk unggulan, kegiatan berlangsung dll. Dengan keterbukaan informasi di jaman era digital sekarang ini, sistem informasi seperti website sangat sesuai untuk mendapatkan informasi dasar tentang desa/kelurahan. Sistem Informasi Desa yang berupa website merupakan sebuah bangunan yang menghubungkan antar fungsi pengelolaan data dan informasi secara utuh di lingkup desa.
Pelatihan tersebut bertujuan untuk menciptakan generasi muda desa dengan kapasitas yang mampu melakukan penulisan berita mengenai informasi desa dan mengoperasikan website secara sederhana. Lebih khususnya kegiatan tersebut bertujuan agar terbentuknya website petani hutan dan para kader mampu mengelola website bersamaan dengan substansi berita mengenai informasi desanya masing-masing.

Peserta dikenalkan secara umum tentang proses pembuatan dan manfaat dari website. Soal pretes mengawali pelatihan website bertujuan untuk mengetahui seberapa banyak wawasan peserta mengenai website, yang menjadi acuan pemateri untuk tahapan pembelajaran materi yang diberikan. Hasil pretes peserta menepis kekhawatiran pemateri, meskipun para peserta berasal dari desa ternyata pengetahuan mengenai website sudah cukup bagus.
Belajar mengoperasikan website memang cukup sulit, peserta pun aktif meminta penjelasan materi yang disampaikan. Website Petani Hutan disiapkan untuk masing-masing desa selanjutnya peserta belajar cara login, mengenal fungsi tools, menulis, mengedit, mengunggah tulisan dan foto.
Pemahaman website perlu diimbangi dengan pemahaman tentang penulisan berita. Karena berita merupakan faktor terbesar pengunjung akan sering melihat website tersebut. Dasar penulisan berita 5W+1H Who (Siapa), What (Apa), Where (Di mana), When (Kapan), Whay (Mengapa), dan How (Bagaimana) menjadi kebutuhan yang wajib dipelajari peserta untuk menulis berita.
Jurnalisme warga (citizen journalism) adalah aktivitas jurnalistik yang dilakukan oleh warga biasa (bukan wartawan) dengan konsep didasarkan warga masyarakat (public citizens) yang berperan aktif dalam proses pengumpulan, pelaporan, analisis, dan menyebarkan berita dan informasi. Adapun prinsip jurnalisme yaitu akurasi (ketepatan), kecermatan (ketelitian), transparansi (keterbukaan dalam peliputan berita), kejujuran dan Independesi (tidak berpihak dan tidak terikat oleh kelompok manapun).
Adanya website petani hutan diharapkan para kader desa mampu menyampaikan infomasi seputar perkembangan kondisi desanya khususnya pada pelaksanaan program PSDABM yang didukung MCA-Indonesia bersama Konsorsium KpSHK (KpSHK, KONSEPSI-Mataram, YAPPI-Sultra, dan LaPAK-Sultra) area Perhutanan Sosial diantaranya pada Unit Kelola Hutan Kemasyarakatan (HKm) Santong, Unit Kelola HKm Sambelie, dan Unit Kelola Sakuli.
#KpSHK/Aris#