K.P. SHK

Pengetahuan Ekowisata Mojang Halimun Nomor 1

Pengetahuan Ekowisata Mojang Halimun Nomor 1

Jusupta Tarigan Direktur Eksekutif The Non-Timber Forest Products–Exchange Programme (NTFP-EP) Indonesia memberikan semangat dan dukungan kepada Mojang Halimun yang telah melaksanakan English Practice for Malasari Ecotourism Guide, selama tiga periode di Desa Malasari, yang dirancang oleh Konsorsium Pendukung Sistem Hutan Kerakyatan (KpSHK) dan Kader Perempuan Desa Malasari, Program Penguatan Kelompok Perempuan Malasari dalam Usaha Ekowisata Berbasis Desa Hutan atas dukungan Global Alliance for Green and Gender Action (PRSGF-GAGGA) dan The Non-Timber Forest Products-Exchange Programme (NTFP-EP) Asia.

“Pengetahun soal Ekowisata Desa Malasari dan potensi Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK/NTFP)  di Desa Malasari adalah yang utama, kemampuan bahasa asing itu yang berikutnya” demikian jelas JT kepada Kelompok Perempuan Mojang Halimun (Cisangku-Malasari, 26 Juli 2020).

JT mendorong Mojang Halimun untuk terus meningkatkan pengetahuan mereka mengenai Ekowisata dan potensi HHBK di Desa Malasari. Secara simbolis JT juga memberikan piagam penghargaan kepada Lela Isroria selaku Pelatih Bahasa Inggris dan Eliya Karisma selaku Fasilitator dari Kader Perempuan Desa Malasari, mereka adalah sebagai Pembina Mojang Halimun.

 

 

 

Mojang Halimun merupakan Kelompok Perempuan di Desa Malasari Kecamatan Nanggung Kabupaten Bogor, dari Kader dan Pemuda Perempuan yang memiliki Visi dan Misi utama turut serta dalam pengembangan Ekowisata Desa Malasari yang berwawasan lingkungan dengan mengutamakan aspek konservasi Taman Nasional Gunung Halimun Salak, sosial-budaya, pendidikan, dan ekonomi Masyarakat Desa Malasari.   Ekowisata Desa Malasari yang berkelanjutan bertujuan untuk memaksimalkan manfaat sosial dan ekonomi bagi masyarakat desa, bagi wisatawan dan warisan sejarah-budaya, dan memaksimalkan manfaat konservasi bagi lingkungan hidup dan hutan yang ada dalam kawasan Taman Nasional Gunung Halimun Salak.

Selain Direktur Eksekutif NTFP-EP Indonesia, Project Manager KpSHK, juga hadir perwakilan dari Balai Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS), Pemerintahan Desa Malasari, Kader Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), Guru dan Tokoh Masyarakat Desa Malasari, serta Pembina Kelompok Perempuan Mojang Halimun.

 

 

 

 

 

 

Selama pelaksanaan kegiatan tersebut peserta tetap mematuhi Protokol Kesehatan Pencegahan dan Pengendalian Covid-19 baik di lingkungan pelatihan dan di lapangan selama Masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), Masa Transisi / Masa Tatanan Norma Baru (New Normal) atau Adaptasi Kebiasaan Baru yang telah ditetapkan oleh pemerintah.

Pelatih dan Fasilitator selalu mewajibkan semua peserta untuk mengutamakan kesehatan, menggunakan APD (Alat Pelindung Diri) standard (hand sanitizer, masker/face shield) selama di tempat pelatihan, dalam perjalanan dari dan ke tempat pelatihan serta setiap keluar rumah.

Larangan hadir dalam pelatihan bagi peserta/pelatih dan para pihak yang memiliki gejala demam/nyeri tenggorokan/batuk/pilek/sesak nafas. Penerapan higiene dan sanitasi lingkungan pelatihan. Pengaturan jumlah peserta yang hadir agar memudahkan penerapan physical distancing atau menjaga jarak.

 

#inal/Dewi (KpSHK)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Lihat post lainnya