Mojang Halimun (harus) Siap Jadi Tuan Rumah
Teguh Angguh mewakili Balai Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS) memberikan ucapan selamat dan dukungan kepada Mojang Halimun yang telah melaksanakan English Practice for Malasari Ecotourism Guide .
Teguh mengatakan “Kemampuan bahasa inggris harus ini terus dilanjutkan, sehingga apabila ada tamu wisatawan lokal maupun asing, Mojang Halimun sebagai masyarakat dan tuan rumah harus siap mendampinginya” harap Teguh kepada Kelompok Perempuan Mojang Halimun (Cisangku, Malasari 26 Juli 2020).
Secara simbolis Teguh juga memberikan piagam penghargaan kepada Pemi Laraswati dari Kampung Pabangbon selaku Ketua Mojang Halimun, Lutviah Febrianti dari Kampung Malasari selaku Bendahara Mojang Halimun, dan Putri Febrianti dari Kampung Nyuncung selaku Tim Unit Promosi Ekowisata Desa Malasari sebagai salah-satu peserta English Practice.
Mojang Halimun sebagai Kelompok Perempuan di Desa Malasari yang terdiri Kader Perempuan dan Pemuda Perempuan Desa Malasari yang berasal dari perwakilan 4 Kedusunan yaitu Dusun 1 Kampung Malasari, Dusun 2 Kopo-Pabangbon, Dusun 3 Nyuncung, Dusun 4 Nirmala. Kelompok Perempuan Mojang Halimun memiliki Visi dan Misi utama adalah pengembangan Ekowisata Desa Malasari yang berwawasan lingkungan dengan mengutamakan aspek konservasi Taman Nasional Gunung Halimun Salak, sosial-budaya, pendidikan, dan ekonomi Masyarakat Desa Malasari.
Selain dari Balai Taman Nasional Gunung Halimun Salak, untuk mendukung keberlanjutan dan sinergis kedepan juga hadir dari Pemerintahan Desa Malasari, Kader Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), Guru dan Tokoh Masyarakat Desa Malasari, Pembina Mojang Halimun, serta lembaga lainnya yang memiliki visi dan misi yang sama yaitu dari Konsorsium Pendukung Sistem Hutan Kerakyatan (KpSHK) dan Direktur Non Timber Forest Product-Exchange Programme (NTFP-EP) Asia.
Selama pelaksanaan kegiatan tersebut peserta tetap mematuhi Protokol Kesehatan Pencegahan dan Pengendalian Covid-19 baik di lingkungan pelatihan dan di lapangan selama Masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), Masa Transisi / Masa Tatanan Norma Baru (New Normal) atau Adaptasi Kebiasaan Baru yang telah ditetapkan oleh pemerintah.
Pelatih dan Fasilitator selalu mewajibkan semua peserta dan yang terlibat untuk membawa dan menggunakan APD (Alat Pelindung Diri) standard (hand sanitizer, masker/face shield) selama di tempat pelatihan, dalam perjalanan dari dan ke tempat pelatihan serta setiap keluar rumah.
Larangan hadir dalam pelatihan bagi peserta/pelatih dan para pihak yang memiliki gejala demam/nyeri tenggorokan/batuk/pilek/sesak nafas. Penerapan higiene dan sanitasi lingkungan pelatihan. Pengaturan jumlah peserta yang hadir agar memudahkan penerapan physical distancing (menjaga jarak).
#inal/Dewi (KpSHK)