K.P. SHK

Kerja Sama yang Kuat Antarpihak dalam Menghadapi KARHUTLA

Kebakaran hutan dan lahan (KARHUTLA) menyebabkan kerusakan ekosistem terutama mengancam keanekaragaman hayati. Menghadapi kebakaran hutan dan lahan adalah tanggung jawab bersama. Hanya dengan kerja sama yang kuat antara pemerintah, masyarakat, dan pemangku kepentingan lainnya, kita dapat mengurangi risiko kebakaran, melindungi lingkungan, dan menjaga keberlanjutan sumber daya alam kita.

Kebakaran hutan dan lahan atau KARHUTLA dapat dilakukan dengan berbagai upaya. Salah satunya adalah dengan melakukan deteksi dini dan pembasahan lokasi lahan. Namun, kegiatan tersebut harus didasarkan pada teknik-teknik yang benar, agar diperoleh hasil yang optimal.

Sangat penting untuk meningkatkan pengawasan dan patroli di daerah yang rawan kebakaran. Pemerintah harus meningkatkan jumlah petugas hutan dan lahan, sementara satuan tugas kebakaran hutan harus diperkuat. Dalam menangani kebakaran, teknologi canggih seperti sistem deteksi dini dan pemantauan satelit dapat membantu untuk menemukan titik panas dan memberikan tanggapan cepat.

Badan penanggulangan bencana daerah (BPBD) Pulang Pisau juga mendukung Tim Patroli Karhutla dengan memberikan informasi data laporan PUSDALOPS yang berisi data pantauan visual cuaca, citra satelit titik hotspot, data sebaran hotspot harian, data hotspot per kecamatan, dan hasil prakiraan KARHUTLA.

Saat ini, Tim Patroli KARHUTLA (TPK) telah melakukan pemantauan di empat hutan desa, yaitu Hutan Desa Gohong, Hutan Desa Mantaren I, Hutan Desa Buntoi, dan Hutan Desa Kalawa sebagai bentuk pencegahan dan kewaspadaan terhadap kebakaran hutan dan lahan selama dua hari berturut-turut (14 dan 15 Juli 2023).

Mengutip data dari BPBD Pulang Pisau bahwa penetapan status siaga darurat bencana kebakaran hutan dan lahan di Kabupaten Pulang Pisau tahun 2023, terhitung sejak tanggal 29 Mei 2023 sampai dengan 26 Agustus 2023. Hal ini menjadi landasan TPK untuk melakukan pemantauan dan deteksi dini sebagai langkah intensif dalam menghadapi KARHUTLA tahun 2023.

Memasuki bulan kering menjadi potensi kebakaran yang sangat tinggi sehingga perlu kewaspadaan dan tingkat siaga yang ditingkatkan juga. Sebagai antisipasi kebakaran hutan dan lahan, pendekatan yang terintegrasi dan berkelanjutan diperlukan. Tim Patroli KARHUTLA (TPK) sudah melaksanakan koordinasi dengan pemerintah kabupaten dan kecamatan melalui rapat koordinasi persiapan pencegahan kebakaran hutan dan lahan (12/04) dan kegiatan pembekalan TPK (16/06) yang didukung oleh BPBD Pulang Pisau, DLH Pulang Pisau, dan KPHP Kahayan Hilir Unit XXXI. Hal ini menjadi strategi yang matang dan telah disusun bersama oleh TPK dan beberapa pihak, maka selama kemarau TPK siaga di menara pantau api untuk memantau titik panas di sekitar hutan desa.

Kerja sama yang erat antara berbagai pemangku kepentingan, termasuk pemerintah, LSM, komunitas lokal, dan bisnis swasta, sangat penting untuk memerangi kebakaran hutan dan lahan. Kerja sama yang efektif memungkinkan pertukaran informasi, pemetaan tanggung jawab, dan penggunaan sumber daya yang efektif dalam penanggulangan kebakaran.

Mengurangi risiko kebakaran hutan dan lahan sama dengan memastikan keberlanjutan sumber daya alam untuk generasi masa depan melalui upaya pencegahan, penanggulangan, pengawasan, pendidikan, dan restorasi.

Penulis: Alma/KpSHK

Editor: Yudha/KpSHK

Leave a Reply

Lihat post lainnya