K.P. SHK

Kehangatan Specialty Coffee SHK Kelestarian Alam

Dr. Ir. Ade Wachjar M.S, Pakar Kopi dari Institut Pertanian Bogor (IPB) menjelaskan bahwa Indonesia produsen ke-4 kopi dunia, setelah Brazilia, Vietnam, dan Colombia. Namun produksi rata-rata kopi Indonesia sebesar 685 ribu ton per tahun atau hanya 8,9% dari kebutuhan kopi dunia.

“Konsumsi kopi masyarakat Indonesia juga sangat rendah hanya sekitar 0,6-0,9 kg/kap/th”, ujar Ade dalam diskusi NGOPI KEREN (Ngobrol Prinsip Kreativitas dan Inovasi Baru Anak Muda) yang digelar KpSHK dengan tema Gaya Hidup Ngopi : Dari Pengelolaan Kawasan ke Pengembangan Wawasan, di BitterSweet (Bogor, 26/07/2018).

Foto KpSHK. Kiri ke Kanan : Dr. Ir. Ade Wachjar M.S, Pakar Kopi dari Institut Pertanian Bogor (IPB), Dr. Dadan Muyana., S.Hut.,M.Si, jurnalis kehutanan dari Green Indonesia, dan Andri Wijaya (Ambon) Pengelola KOKA[IN] dari Dapur Kaoem. (BiiterSweet, 26/07/2018).
Foto KpSHK. Kiri ke Kanan : Dr. Ir. Ade Wachjar M.S, Pakar Kopi dari Institut Pertanian Bogor (IPB), Dr. Dadan Muyana., S.Hut.,M.Si, jurnalis kehutanan dari Green Indonesia, dan Andri Wijaya (Ambon) Pengelola KOKA[IN] dari Dapur Kaoem. (BiiterSweet, 26/07/2018).
Sementara Dr. Dadan Muyana., S.Hut.,M.Si, jurnalis kehutanan dari Green Indonesia menjelaskan fungsi tanaman kopi dalam perlindungan biodeversity. Agroforestri kopi mengutamakan pelestarian hutan atau perlindungan kawasan, tidak merusak hutan.

“Agroforestri kopi selaras dengan hutan”, tegas Dadan sang rimbawan yang juga seorang pujangga, penggalan kata-kata mutiaranya yang disampaikan menambah hangat acara NGOPI KEREN tersebut diantaranya soal filosofi kopi, kecup hangat kopi, sampai kesetiaan seekor Owa Jantan terhadap kekasihnya (pasangannya). Owa Jantan yang tinggal dan hidup pada hutan alami di pohon besar yang tinggi. Owa satu-satunya hewan yang menolak poligami seumur hidupnya.

Specialty Coffee yang dihasilkan oleh petani agroforestri kopi dari kawasan Perhutanan Sosial (PS) Sistem Hutan Kerakyatan (SHK) dengan teknis budidaya yang sesuai dengan prinsip Budidaya Kopi yang Baik atau Good Agriculture Practices  on Coffee (GAP)  dan berkelanjutan (Sustainable) disepakati telah melestarikan hutan, bahakan melestarikan flora fauna langka.

Nilai-nilai Specialty Coffee SHK ini seharusnya mampu mendorong kaum muda yang suka ngopi mengkampanyekan agroforestri kopi yang telah berperan dalam kelestarian hutan, kelangsungan ekonomi petani di dalam dan sekitar hutan, bahkan kelangsungan pemasaran yang menguntungkan dan berkeadilan.

Foto KpSHK. Peserta Ngopi Keren dari NGO, Akademisi, penikmat kopi, pemantau kopi hingga pelaku usaha agroforestry kopi (BitterSweet, 26/07/2018)
Foto KpSHK. Peserta Ngopi Keren dari NGO, Akademisi, penikmat kopi, pemantau kopi hingga pelaku usaha agroforestry kopi (BitterSweet, 26/07/2018).

NGOPI KEREN tersebut dihadiri penikmat kopi, pemantau hingga pelaku usaha kopi komunitas. Andri Wijaya dari Kopi Kaoem Indonesia KOKA[IN] diawal menjelaskan bahwa budidaya kopi secara tumpang sari dengan beragam pohon penaung secara langsung memberikan insentif sosial juga ekonomi kepada petani khususnya dan lingkungan.

Menurutnya industri kopi saat ini sudah mengelola kopi-kopi yang dihasilkan dari kopi komunitas, diantaranya dari Talang 20. Talang 20 merupakan salah satu dusun di Kecamatan Air Naningan Tanggamus, mayoritas masyarakat yang tinggal didusun ini bekerja sebagai petani kebun dengan mengelola hutan rakyat.

Harapannya penikmat kopi keren kini mengedepankan informasi dari mana asal kopi, komunitas yang memproduksinya lalu menggali lebih dalam kekayaan cita rasa yang dihasilkan dari setiap seduhan.

“Seringkali seduhan kopi itu menjadi utama, tetapi petani kopi itu sering dilupakan. Pesan setiap seduhan kopi adalah pesan kelestarian Kawasan”, ujar Andri Wijaya pengelola KOKA[IN] dari dapur Kaoem.

Dok. KpSHK. Narasumber Gaya Hidup Ngopi : Dari Pengelolaan Kawasan ke Pengembangan Wawasan, di BitterSweet (Bogor, 26/07/2018).
Dok. KpSHK. Narasumber Gaya Hidup Ngopi : Dari Pengelolaan Kawasan ke Pengembangan Wawasan, di BitterSweet (Bogor, 26/07/2018).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Lihat post lainnya