K.P. SHK

Hubungan antara El Niño dan Pemanasan Global

Pemanasan global telah menjadi masalah besar yang mempengaruhi iklim dan lingkungan kita. Namun seiring dengan perubahan iklim global, fenomena alam seperti El Niño juga berperan penting dalam perubahan pola cuaca di seluruh dunia.

El Niño merupakan bagian dari fenomena yang lebih besar yang disebut El Niño-Southern Oscillation (ENSO). Ini adalah perubahan siklus iklim di Pasifik tropis, yang terjadi rata-rata setiap beberapa tahun. Selama El Niño, suhu permukaan laut yang biasanya dingin di Peru dan Ekuador menjadi lebih hangat dari biasanya.

Dampak El Niño menyebar secara global dan dapat mengubah kondisi cuaca sepenuhnya. Hal ini termasuk banjir yang lebih sering terjadi, kekeringan dan cuaca ekstrem di banyak belahan dunia.

Salah satu kaitan antara pemanasan global dan El Niño adalah peningkatan suhu permukaan laut akibat pemanasan global dapat memperkuat El Niño. Ketika suhu permukaan laut lebih hangat dari biasanya, hal ini dapat memperbesar perubahan arus laut dan angin di Pasifik, sehingga meningkatkan kemungkinan terjadinya peristiwa El Niño yang kuat.

Pemanasan global juga berdampak pada intensitas dan frekuensi fenomena ENSO, termasuk El Niño. El Niño kuat yang terkait dengan pemanasan global dapat menyebabkan lebih seringnya terjadinya cuaca ekstrem di banyak wilayah, seperti kekeringan yang lebih parah di beberapa wilayah dan banjir yang lebih parah di wilayah lain.

Pemanasan global dapat mempengaruhi curah hujan di berbagai wilayah di dunia. Selama El Niño, perubahan curah hujan bisa sangat parah, dan pemanasan global dapat memperburuk kondisi ini. Hal ini dapat berdampak negatif pada pertanian, ketahanan pangan, dan kehidupan sehari-hari masyarakat.

Hubungan antara El Niño dan pemanasan global juga mempengaruhi ekosistem laut dan laut. El Niño dapat menyebabkan pemutihan karang, merusak terumbu karang dan ekosistem terkait. Pemanasan global yang lebih tinggi juga menyebabkan pemutihan karang yang lebih sering dan parah.

Masyarakat Pendukung Sistem Hutan Kemasyarakatan (KPSHK) adalah organisasi Indonesia yang fokus pada pengembangan, pemberdayaan dan pemantauan sistem hutan kemasyarakatan. Tujuan utama KPSHK adalah untuk mendukung sistem hutan kemasyarakatan di Indonesia, yang melibatkan masyarakat lokal dalam pengelolaan dan konservasi hutan.

El Niño merupakan fenomena alam yang dapat mempengaruhi kondisi cuaca, termasuk suhu dan curah hujan, di berbagai wilayah. Meningkatnya suhu global yang terkait dengan pemanasan global juga dapat mempengaruhi iklim dan cuaca. Perubahan iklim ini dapat mempengaruhi ekosistem hutan rakyat yang dikelola oleh masyarakat lokal yang bekerja sama dengan KPSHK. Kondisi cuaca yang tidak stabil dan kekeringan yang semakin sering dapat mempengaruhi keseimbangan ekosistem hutan masyarakat.

El Niño dan pemanasan global dapat mempengaruhi kualitas dan kuantitas sumber daya hutan, seperti air dan pepohonan. Hal ini dapat mempengaruhi penghidupan masyarakat yang bergantung pada hutan rakyat, seperti petani hutan, nelayan, dan masyarakat adat yang bekerja sama dengan KPSHK.

KPSHK berperan penting dalam membantu masyarakat lokal merespons tantangan perubahan iklim, termasuk dampak El Niño dan pemanasan global. Organisasi-organisasi ini dapat memberikan pelatihan, sumber daya dan advokasi untuk membantu masyarakat lokal mengembangkan praktik pengelolaan hutan berkelanjutan. KPSHK juga dapat berperan dalam meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya konservasi hutan sebagai upaya mengurangi emisi gas rumah kaca yang berkontribusi terhadap pemanasan global.

Oleh karena itu, meskipun KPSHK bukan merupakan organisasi yang terlibat langsung dalam permasalahan iklim global, namun tetap berperan dalam mendukung masyarakat lokal dalam menghadapi dampak perubahan iklim, khususnya El Niño dan pemanasan global, melalui pengelolaan dan konservasi hutan kemasyarakatan di Indonesia.

Daftar Pustaka

  1. Cai, W., Wang, G., Santoso, A., McPhaden, M. J., Wu, L., Jin, F.-F., … & Guilyardi, E. (2015). Increased frequency of extreme La Niña events under greenhouse warming. Nature Climate Change, 5(2), 132-137.
  2. Trenberth, K. E., & Stepaniak, D. P. (2001). Indices of El Niño evolution. Journal of Climate, 14(8), 1697-1701.
  3. Cai, W., Santoso, A., Wang, G., Weller, E., Wu, L., Ashok, K., … & Guilyardi, E. (2015). Increased frequency of extreme Indian Ocean Dipole events due to greenhouse warming. Nature, 510(7504), 254-258.
  4. McPhaden, M. J., & Santoso, A. (2016). Sumatra’s gift to the 2015/2016 El Niño. Bulletin of the American Meteorological Society, 97(12), S157-S161.
  5. National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA). (2020). El Niño and La Niña. https://www.noaa.gov/education/resource-collections/climate/what-is-el-nino-and-what-does-it-mean-us

Penulis          : Yudha Kurniawan

Editor : Alma Tiara

Leave a Reply

Lihat post lainnya