Gempuran produk madu di pasaran menghadirkan Madu Kelulut sebagai pilihan unik dengan cita rasa khas yang dipengaruhi oleh sumber pakannya. “Madu dengan rasa khusus kembang desa bisa diusahakan,” kata Syaifudin, tenaga ahli yang berpengalaman dalam budidaya dan pemasaran madu kelulut (6/3/2025). Pernyataan ini semakin menguatkan pentingnya aspek pengelolaan stup dan tanaman pakan dalam produksi madu berkualitas.
Budidaya madu kelulut memerlukan stup sebagai rumah utama bagi lebah. Stup madu dibuat dari papan kayu dengan ukuran minimal 30 cm x 25 cm x 9 cm. Kenyamanan lebih ditingkatkan dengan bagian penutup yang menggunakan papan kayu dilapisi karet plastik, serta kayu log berdiameter minimal 20 cm dengan tinggi 50 cm. Beberapa stup juga dilengkapi atap kayu dan seng berbentuk rumah kecil untuk melindungi lebah dari cuaca ekstrem.

Pemasangan stup madu dilakukan di berbagai lokasi, seperti KUPS Madu Kalawa dan Buntoi. “Rehab sarang madu kelulut lama juga diajarkan saat pemasangan stup baru,” ungkap Syaifudin dalam sesi praktik di Mantaren 1 pada 11 Maret 2025. Teknik pengoboran stup juga diperkenalkan untuk memudahkan panen tanpa perlu pompa.
Pengembangan Usaha dan Kelembagaan Manager, Rokhmond Onasis, menegaskan pentingnya pengadaan stup madu bagi pengembangan produk KUPS. “Stup madu adalah fondasi utama dalam budidaya kelulut. Dengan bertambahnya jumlah stup, produksi madu meningkat dan kualitasnya pun semakin terjaga,” ujarnya.
Kualitas madu sangat dipengaruhi oleh jenis bunga yang menjadi sumber pakannya. Beberapa lokasi pemasangan stup juga dilakukan penanaman bibit bunga pakan lebah seperti Xantoslemon, Kaliandra Merah, dan Air Mata Pengantin. Ketiga jenis bunga ini dipilih karena memiliki nektar yang kaya, mampu meningkatkan produktivitas madu, serta memberi cita rasa khas yang berbeda.
Syaifudin bersama timnya memastikan bahwa semua bibit yang ditanam dalam keadaan sehat dan segar, dengan tinggi berkisar antara 25-50 cm. “Dari pakan yang baik, akan dihasilkan madu yang lebih berkualitas,” ujarnya.
Sistem pengelolaan stup yang baik dan pemilihan pakan yang tepat membuat madu kelulut semakin menunjukkan potensinya di pasar. Budidaya ini tidak hanya menjaga ekosistem lebah, tetapi juga membuka peluang ekonomi bagi masyarakat. Kalawa hingga Mantaren I menjadi saksi bagaimana manisnya inovasi ini terus berkembang, membawa madu kelulut ke tingkat yang lebih tinggi.
Penulis: Alma
Editor: JW