Gempa dahsyat mengguncang Pulau Lombok Propinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) diikuti dengan gempa susulan yang bertubi-tubi, terhitung sejak 29/07/2018 hingga 12/8/2018 Pusat Data Informasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat sudah 576 gempa susulan mengguncang Lombok.

Tercatat tiga gempa besar dengan kekuatan 6,8 SR yang berpusat di Lombok Timur, kedua 7,0 SR pada 5 Agustus 2018 dengan pusat gempa di Lombok Utara, lanjut gempa susulan dengan skala juga cukup besar 6,2 SR pada 9/8/2018 di kaki Gunung Rinjani sebelah barat di Lombok Utara.
BNPB merilis kerusakan infrastruktur dan korban jiwa, sedikitinya 401 orang tewas akibat gempa hingga 12 Agustus 2018, dan sebanyak 1.353 orang luka-luka, dimana 783 orang luka berat dan 570 orang luka ringan. Sementara itu pengungsi sebanyak 387.067 orang yang tersebar di ribuan titik pengungsian.

Kerusakan fisik meliputi 67.875 unit rumah rusak, 606 sekolah rusak, 6 jembatan rusak, 3 rumah sakit rusak, 10 puskesmas rusak, 15 masjid rusak, 50 unit mushola rusak, dan 20 unit perkantoran rusak.
Berbagai upaya dari berbagai pihak telah melakukan gerakan membantu Lombok, diantaranya pemerintah NTB sendiri telah mengkoordinir guna mempercepat distribusi bantuan yaitu mengerahkan relawan, camat memobilisasi para lurah dan kepada desa di daerahnya untuk mendata dan mendistribusikan logistik kepada warganya yang mengungsi.

Begitu juga bantuan dari berbagai pihak dari TNI, Polri, Tagana, BPBD, NGO dan relawan. Namun kita ketahui belum semua pengungsi memperoleh tenda, sembako serta obat-obatan masih terbatas.
Untuk itu mari semua terus berupaya bahu membahu Bergerak untuk Lombok, menggalang dan menyalurkan bantuan, memberikan informasi situasi lapangan terkini, melakukan assessment kebutuhan korban, fasilitas yang masih dapat digunakan, titik posko yang ada di daerah, titik posko yang perlu segera dibantu, membuka berbagai akses bantuan.
Mari terus Bergerak untuk Lombok.
#KPSHK#
[masterslider id=”10″]