KPSHK. Sakuli, Oktober 2016
Tanaman bambu yang tumbuh di Kelurahan Sakuli banyak dijumpai di kawasan hutan dan kebun milik masyarakat yang terdiri dari bambu kuning, bambu petung dan lainnya yang dapat diolah menjadi produk kerajinan, meubel, bahan bangunan dan bahkan dimanfaatkan menjadi sayur rebung yang berasal dari tunas bambu.
Tanaman bambu dijadikan sebagai pilihan untuk dikembangkan menjadi kerajinan tangan oleh kelompok tani perempuan di Sakuli karena tanaman ini banyak terdapat di kelurahan ini, bahannya ringan, elastis, kuat, ramah lingkungan, sangat alami, mudah dikerjakan secara manual, harganya lebih murah dan hasilnya bisa menjadi produk unggulan yang unik yang harganya dijangkau oleh semua kalangan rumah tangga.
Seiring dengan program Pengelolaan Sumber Daya Alam Berbasis Masyarakat (PSDABM) yang di dukung oleh MCA-Indonesia di Sakuli yang dikelola oleh YAPPI-Sultra dan LaPAK-Sultra sebagai anggota Konsorsium KPSHK, dalam kegiatan peningkatan kapasitas kelembagaan masyarakat lebih memprioritaskan kelompok-kelompok masyarakat miskin dan termarginalkan khususnya kelompok perempuan. Kelompok perempuan akan lebih intens diberikan pendampingan dan penguatan melalui kegiatan pelatihan kelompok sehingga nantinya kelompok dampingan mampu mengembangkan kapasitasnya secara mandiri dalam rangka meningkatkan pendapatan ekonomi keluarga.

“Secara kelembagaan, program PSDABM di Sakuli akan membangun gerakan 1000 perempuan trampil dan pengetahuan “, ujar Korwil Kolaka La Ode Mangki pada Diskusi Penguatan Kelompok Perempuan bersama Kelompok Perempuan Tani Bersatu dan Kelompok Perempuan Duku Satu, di Sekretariat Gapoktan Poluloa.
Hal-hal yang akan dilakukan dalam penguatan kelompok perempuan adalah dengan memberikan pengetahuan dan ketrampilan melalui pengembangan dan pemanfaatan potensi sumber daya alam yang tersedia seperti bambu dan rotan.
Penguatan kelompok perempuan Sakuli dilakukan dengan cara memberikan pengetahuan tentang manajerial kelembagaan serta pengetahuan dan ketrampilan sederhana cara membuat perhiasan rumah tangga. Bimbingan tata kelola organisasi diharapkan setiap anggota memiliki pengetahuan dan pemahaman tentang pengelolaan administrasi, program kerja kelompok, tugas pokok dan fungsi pengurus/ anggota kelompok, serta pertanggung jawaban kelompok. Sebagai langkah awal produk yang sudah dibuat oleh kelompok wanita tani bersatu dan kelompok wanita tani duku antara lain berupa perabotan rumah tangga seperti tempat bumbu masak, tempat menyimpan buah, tempat menyimpan perhiasan, vas bunga, baki, taplak meja, hiasan dinding, dan bingkai foto.
#KPSHK / Media Komunitas Kolaka/Aris/Mastukidun#